Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Rugi Rp 206 Miliar, Kimia Farma Akhirnya Raih Laba

Kompas.com - 01/08/2023, 08:24 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatatkan laba bersih Rp 10,47 miliar pada semester I-2023, atau berbalik dari posisi rugi pada semester I-2022 sebesar Rp 206,3 miliar.

Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk David Utama mengungkapkan, pertumbuhan kinerja perusahaan didukung oleh penerapan strategi yang fokus dan konsisten pada pertumbuhan profitabilitas jangka panjang.

"Pencapaian kinerja positif tersebut mampu mendorong bottom line Kimia Farma dengan membukukan laba bersih sebesar Rp19,47 miliar sepanjang semester I 2023. Jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu, Kimia Farma mencatat kerugian bersih Rp 206,30 miliar," ujar David dalam siaran pers, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: Kimia Farma Target Membalik Rugi Jadi Laba Rp 130 Miliar Tahun Ini

Laba semester I-2023, juga ditopang oleh kinerja penjualan produk dan peningkatan jasa layanan laboratorium medis dan klinik.

Mengutip laporan keuangan pada keterbukaan informasi BEI, perusahaan farmasi BUMN itu, perolehan laba pada semester I-2023, ditopang oleh pendapatan perusahaan sebesar Rp 4,9 triliun, tumbuh 11,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 4,4 triliun.

Selain itu, pendapatan lain-lain juga tercatat tumbuh menjadi Rp 148,2 miliar pada semester I-2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 114, 5 miliar.

Lebih rincinya, kategori produk obat generik menyumbang pendapatan sebesar Rp 1,07 triliun atau meningkat sekitar 25,26 persen dari Rp 858,96 miliar. Pendapatan dari penjualan produk etikal dan lisensi meningkat 13,99 persen menjadi sebesar Rp 1,89 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yaitu sebesar Rp 1,65 triliun.

Sementara itu, kontribusi pendapatan dari layanan laboratorium medis dan klinik sebesar Rp 488,16 miliar atau meningkat 16,60 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 418,66 miliar.

Dari sisi penjualan obat over the counter (OTC) dan kosmetika tumbuh 4,85 persen, dari periode tahun 2022 sebesar Rp 1,01 triliun menjadi Rp 1,06 triliun pada semester I tahun 2023.

Pada kategori alat kesehatan berkontribusi senilai Rp 49,02 miliar, turun 14,75 persen dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp 57,50 miliar.

Pada semester I-2023, liabilitas perseroan mengalami kenaikan menjadi 11,2 triliun, dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 11 triliun. Hal tersebut seiring dengan kenaikan ekuitas menjadi Rp 20,5 triliun, dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 20,3 triliun. Adapun jumlah aset per kuartal II-2023, naik menjadi Rp 20,5 triliun dibanding periode sama tahun sebelumya Rp 20,3 triliun.

Baca juga: Pendapatan Bunga Tumbuh Double Digit, Laba Bersih Bank Jago Melonjak 40 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com