Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait

Kimia Farma Target Membalik Rugi Jadi Laba Rp 130 Miliar Tahun Ini

Kompas.com - 02/06/2023, 10:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Emiten plat merah yang bergerak di sektor healthcare PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menargetkan perolehan laba sebesar Rp 130 miliar tahun ini. Tahun 2022, KAEF mencatatkan rugi sebesar Rp 170 miliar.

Direktur Keuangan, Lina Sari mengatakan, pihaknya akan menargetkan pendapatan sepanjang tahun 2023 sebesar Rp 11 triliun. Nilai tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2022 sebesar Rp 9,6 triliun

“Kalau bicara target, kita melihat tahun 2022 pencapaian kita di bawah Rp 10 triliun, dan akhir 2023 itu Rp 11,6 triliun. Kalau net income Rp 130 miliar tahun 2023,” kata Lina di Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Kimia Farma Alokasikan Capex Rp 1,2 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Direktur Utama Kimia Farma David Utama mengatakan untuk mencapai kinerja positif tersebut pihaknya melakukan serangkaian strategi, termasuk mendorong pertumbuhan organic growth.

Selain itu Kimia Farma juga melakukan pengembangan apotik, lab dan klinik, termasuk ekspansi ke luar negeri.

“Strategi kita adalah aliansi dan strategic partnership. Yang pertama itu oganic growthnya dulu. Kedepannya kita mau berkembang dan mau keep distribution campaign,” kata David.

“Dua bulan lalu kita berkunjung ke Korea Selatan dan China. Kita follow up untuk beberapa yang bisa membantu kita sehingga pengalaman yang kita punya bisa membantu kita," lanjut David.

Baca juga: Melonjak 876,9 Persen, Laba Bersih Kimia Farma Jadi Rp 24,62 Miliar di Kuartal I-2023

 


Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Jasmine Karsono mengungkapkan, beberapa produk yang nantinya akan dikolaborasikan dengan pihak eksternal daintaranya adalah obat untuk penyakit tuberculosis, yang mana saat ini KAEF bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Sementara di luar negeri dengan Kimia Farma menjalin kerja sama dengan Perusahaan BUMN Farmasi China, Sinopharm, dan pekan ini keduanya sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU).

"Kita dapat sublisensi obat dari luar negeri. Kimia Farma satu-satunya dari Indonesia yang dapat lisensi," ungkap Jasmine.

Adapun laba tahun berjalan KAEF yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali senilai Rp 24,62 miliar pada kuartal I-2023 atau melonjak 876,9 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 2,52 miliar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com