Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik 24,9 Persen, Laba Bersih Bank Mandiri Capai Rp 25,2 Triliun pada Semester I 2023

Kompas.com - 31/07/2023, 11:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melanjutkan tren kinerja keuangan yang positif pada paruh pertama 2023. Bank pelat merah itu masih mampu membukukan pertumbuhan laba bersih double digit hingga Juni 2023.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengumumkan, laba bersih perseroan mencapai Rp 25,2 triliun hingga semester I-2023. Realisasi itu naik 24,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan laba bersih itu selaras dengan pendapatan emiten berkode BMRI ini, yang juga masih tumbuh pesat. Tercatat pendapatan bunga bersih Bank Mandiri tumbuh 13,1 persen secara tahunan menjadi Rp 47,3 triliun dan pendapatan non bunga tumbuh 14 persen menjadi Rp 18,4 triliun.

Baca juga: Telkom Raih Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Semester I-2023

Seiring dengan kenaikkan pendapatan, tingkat profitabilitas perseroan turut meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 25,8 persen atau naik 275 basis poin (bps) secara tahunan, dengan posisi net interest margin (NIM) bank only terjaga di level 5,30 persen.

Darmawan menyebutkan, kinerja positif tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian nasional yang semakin membaik. Hal ini kemudian mendongkrak penyaluran kredit perusahaan.

Tercatat penyaluran kredit perseroan secara konsolidasi mencapai Rp 1.272,07 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 11,8 persen secara tahunan, lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan sebesar 7,8 persen.

"Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global," ujar Darmawan, dalam konferensi pers, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Laba Bersih BNI Naik 17 Persen Jadi Rp 10,3 Triliun

Dalam penyaluran kredit, bank dengan kode emiten BMRI itu tetap berkomitmen menjaga kualitas aset. Tercatat rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) perseroan turun ke level 1,53 persen pada Juni 2023, dari 2,47 persen pada Juni tahun lalu.

Selain itu, dalam menjaga kualitas aset perseroan tetap membentuk pencadangan yang memadai. Darmawan menyebutkan, perseroan telah melakukan pencadangan dengan NPL Coverage ratio bank only mencapai 342,2 persen, meningkat dari posisi kuartal II tahun sebelumnya yang sebesar 274,5 persen.

Kenaikkan pencadangan itu dilakukan, meskipun nilai restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri terus menyusut. Tercatat nilai restrukturisasi kredit Covid-19 perseroan tinggal menyisakan Rp 26,6 triliun.

"Penurunan ini didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitor, dan bisnis para debitor yang sudah kembali normal," ucap Darmawan.

Baca juga: BCA Cetak Laba Bersih Rp 24,2 Triliun pada Semester I-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com