Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng PLN, Medco E&P Berupaya Tekan Emisi GRK hingga 36.000 Ton

Kompas.com - 08/08/2023, 19:36 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Medco E&P Malaka (Medco E&P), anak usaha PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) dan PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh meneken erjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) di Jakarta, Selasa (8/8/2023).

VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi kerja sama ini dilakukan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan upaya untuk mencapai target produksi migas nasional yang ditetapkan Pemerintah.

Menurut dia, dengan kerja sama ini Medco E&P dapat mengurangi emisi GRK sekitar 36.000 ton CO2e per tahun. Inisiatif ini juga menghemat penggunaan bahan bakar gas sebesar 1,8 MMSCFD.

Arif melanjutkan, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah dengan mengurangi penggunaan energi fosil sehingga meningkatkan efisiensi operasional aset dan juga dapat meningkatkan pemakaian energi dari sumber energi terbarukan.

"Hal ini tercermin dalam pencapaian berbagai inisiatif pengurangan emisi GRK di aset-aset Medco E&P lainnya pada 2022, dengan estimasi pengurangan mencapai 79.000 tCO2e per tahun,” ujar Arif melalui keterangan pers, Selasa (8/8/2023).

Baca juga: Bangun Bisnis Berkelanjutan, MedcoEnergi Berupaya Kurangi Emisi GRK

GM PLN UID Aceh Parulian Noviandri membeberkan kondisi kelistrikan Aceh usai beroperasinya PLTU Nagan Raya 3.

Menurut dia, saat ini, kondisi kelistrikan di Aceh memiliki daya mampu 822 Mega Watt dengan beban puncak 567 Mega Watt, surplus 260 Mega Watt.

Kondisi surplus ini akan berlanjut bila PLTU Nagan Raya 4 sebesar 200 MW beroperasi pada Desember 2023. Disusul, beroperasinya PLTA Peusangan 1 dan 2 dengan total daya 90 MW pada akhir tahun ini dan 2024.

Baca juga: PLN Sudah Kurangi Emisi 50 Juta Ton CO2 Hingga 2023

Kerja sama PLN-Medco di Batam

Sebelumnya. PLN dan Medco juga bekerja sama dengan meneken perjanjian di Batam, Kepri, yakni antara PLN Batam dan PT Energi Listrik Batam, anak usaha PT Medco Power Indonesia.

Dalam kerja sama ini, PLN Batam berupaya meningkatkan kapasitas PLTG Tanjung Uncang, dari 2x35 MW menjadi 109 MW, dengan cara "upgrade" PLTG jadi PLTGU.

"Langkah ini dapat membantu upaya pengurangan emisi karbon di Batam-Bintan, terutama guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060," kata irektur Utama PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra kepada Kompas.com, Senin (24/7/2023).

Sementara menurut Direktur Utama PT Medco Power Indonesia Eka Satria, dibutuhkan kolaborasi seluruh pihak untuk menghadapi tantangan kebutuhan penyediaan listrik di Batam. Menurut Eka, dengan pertumbuhan listrik yang tinggi dan konsep kemandirian penyelengaraan kelistrikan oleh PT PLN Batam menjadi daya tarik tersendiri bagi investor di Batam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com