Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

81 Juta Anak Muda Belum Punya Rumah, Erick Thohir Minta Kurangi Gaya Hidup

Kompas.com - 08/08/2023, 19:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut saat ini sebanyak 81 juta anak muda masih belum memiliki rumah.

Hal ini menurutnya karena generasi muda menghabiskan sebagian besar penghasilannya untuk memenuhi gaya hidup sedangkan keinginan untuk memiliki rumah tidak menjadi prioritas utama.

Padahal menurutnya, rumah menjadi kebutuhan yang penting bagi setiap orang lantaran rumah menjadi tempat membangun keluarga yang baik.

Untuk itu, Erick Thohir meminta agar generasi muda mulai menyadari pentingnya memiliki rumah untuk masa depan dengan mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang bersifat konsumtif.

Baca juga: BP Tapera-BTN Permudah Ojol, Tukang Cukur, hingga Honorer Cicil Rumah

"Generasi muda dengan era sosial media yang luar biasa hari ini lebih banyak melakukan kegiatan-kegiatan belanja untuk gaya hidup, yang akhirnya justru kebutuhan rumah tidak punya karena habis dipakai untuk hal-hal yang justru hanya konsumtif," ujarnya saat acara Akad Massal Serentak KPR Bank BTN di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Selasa (8/8/2023).

Di sisi lain, pemerintah juga harus menyediakan hunian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat agar angka backlog perumahan dapat menyusut. Pasalnya pada 2022, angka backlog perumahan sebesar 12,7 juta.

Oleh karenanya dia berharap BUMN dan para pemangku kepentingan lainnya dapat bersinergi untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat.

Baca juga: Cara Pekerja Informal Cicil Rumah Lewat Tabungan BTN Rumah Tapera

"Kita harus benar-benar memberikan solusi. Kita hadir bersama-sama memberikan solusi dan insya Allah kami dari Kementerian BUMN terus mengsinergikan seluruh aset kami untuk mendukung program pemerintah," ucapnya.

Selain itu, pemerintah pusat dan daerah juga harus saling bersinergi untuk memastikan kawasan perumahan terhubung dengan akses publik seperti angkutan umum, jalan, pasar, hingga sekolah.

"Jangan kita membangun kawasan seperti ini, listriknya belum masuk, airnya belum masuk, fasilitas publiknya tidak ada," tuturnya.

Baca juga: Pemerintah Pelototi Pengembang Rumah Subsidi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com