Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog dan Bapanas Ungkap Tantangan Impor Beras

Kompas.com - 11/08/2023, 16:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan tantangan melakukan impor beras untuk persiapan Indonesia menghadapi kemarau panjang El Nino.

Bayu mengatakan, salah satu tantangan impor beras adalah hampir semua negara memilih untuk mengamankan stok pangan negaranya menyusul India menutup ekspor beras.

"Terus diusahakan dari berbagai negara yang masih memberikan pasokan, karena hampir semua negara telah mengambil langkah safety setelah negara importir pertama menutup ekspornya," kata Bayu di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (11/8/2023).

Bayu mengatakan, saat ini, stok beras yang disimpan di Bulog sekitar 800.000 ton. Jumlah tersebut, kata dia, akan terus ditambah mencapai 1,2 juta ton beras sampai akhir tahun 2023.

Baca juga: Buka-bukaan Bapanas soal Impor Beras, Hanya Lanjut Stok Persiapan El Nino, Bukan Deal Baru

Ia juga mengatakan, pemerintah terus melakukan lobi ke negara-negara produsen beras untuk menambah pasokan beras dalam negeri mengingat harga beras dunia naik cukup tinggi.

"Kalau saja Indonesia berhasil melakukan pendekatan diplomatik dengan India dan kita bisa mendapat berasnya, itu sangat memengaruhi dan bahkan harga di tingkat Asia," ujarnya.

Senada dengan Bayu, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Pasokan Pangan, Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan, importasi beras bukan hal yang mudah dilakukan.

Karenanya, kata dia, Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat produksi beras dalam negeri.

"Impor itu tidak gampang, jadi kalau dibilang jangan impor, kita impor pun belum tentu dapat (beras), karena itu solusi yang paling baik dilakukan pemerintah Kementan sebagaimana arahan presiden melakukan produksi dimana-mana," kata Astawa.

Astawa mengatakan, meskipun fenomena El Nino memengaruhi komoditas pangan, Indonesia memiliki aneka ragam makanan yang bisa dikomsumsi dan memiliki gizi seimbang.

Ia mengatakan, Indonesia mestinya optimistis menghadapi fenomena El Nino.

"Artinya tidak hanya beras untuk pemenuhan karbohidrat kita ada ubi, singkong, sorgum dan lainnya. Protein juga banyak, kita negara kaya, negara yang punya telur, ayam, sapi, ikan, buah-buah juga beragam," ucap dia.

Sebelumnya, pemerintah berencana kembali membuka keran impor beras untuk memenuhi ketersediaan dalam negeri, di tengah ancaman gagal panen akibat El Nino.

Baca juga: Soal Impor Beras, Mendag: Kalau Minta Rekomendasi Impor, Saya Kasih

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga mengatakan, dalam rangka mengantisipasi El Nino, pemerintah menargetkan cadangan beras pemerintah (CBP) di atas 2,2 juta hingga akhir 2023.

“Terkait dengan El Nino kita sudah ratas dengan Presiden, kita hendaki agar stok beras (CBP) jelang akhir tahun bisa di atas 2,2 juta ton," ujarnya, di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com