Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RAPBN 2024, Belanja Negara Direncanakan Rp 3.304 Triliun

Kompas.com - 16/08/2023, 17:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah merencanakan belanja negara sekitar Rp 3.304,1 triliun dalam postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menjabarkan, belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.446,5 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp 857,6 triliun.

Sementara itu, defisit anggaran direncanakan sebesar 2,29 persen produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp 522,8 triliun.

Hal tersebut disampaikan dalam Pidato Pengantar RAPBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya di Depan Rapat Paripurna DPR RI, Rabu (16/8/2023).

Baca juga: Jokowi Resmi Naikkan Gaji PNS 8 Persen, Berlaku pada 2024

Secara tematik, pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan 20 persen dari APBN, atau senilai Rp 660,8 triliun. Itu terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 237,3 triliun, transfer ke daerah Rp 346,6 triliun, dan pembiayaan investasi Rp 77,0 triliun.

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia ditekankan pada peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan sampai pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan distribusi guru dan sarana prasarana pendidikan.

Sementara, anggaran kesehatan direncanakan Rp 186,4 triliun, atau 5,6 persen dari APBN.

Anggaran tersebut diarahkan untuk transformasi sistem kesehatan, mendorong berkembangnya industri farmasi, meningkatkan akses dan kualitas layanan primer dan rujukan, menjamin tersedianya fasilitas layanan kesehatan yang andal, mengefektifkan program JKN, serta mempercepat penurunan prevalensi stunting.

Kemudian, untuk mempercepat penurunan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, pemerintah mencanangkan anggaran perlindungan sosial Rp 493,5 triliun.

Anggaran tersebut untuk mempercepat penurunan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, serta pembangunan SDM jangka panjang untuk memutus rantai kemiskinan.

Baca juga: Jokowi: 36 Negara Terlilit Utang Imbas Pandemi, RI Berhasil Pulih

"Untuk mendorong produktivitas, mobilitas, dan konektivitas, serta pemerataan yang berkeadilan, anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp 422,7 triliun," kata Jokowi.

Ia menambahkan, anggaran tersebut diarahkan untuk penguatan penyediaan pelayanan dasar, dan peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas, peningkatan jaringan irigasi, infrastruktur energi dan pangan, sampai pemerataan akses teknologi informasi dan komunikasi.

Selain itu, strategi transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan memiliki alokasi anggaran Rp 108,8 triliun. Anggaran tersebut akan diprioritaskan untuk penguatan kelembagaan petani dan dukungan pembiayaan serta perlindungan usaha tani.

Anggaran juga akan digunakan untuk percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pangan, pengembangan kawasan food estate, serta penguatan cadangan pangan nasional.

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan, pada postur RAPBN 2024 pendapatan negara direncanakan mencapai Rp 2.782,3 triliun.

Adapun jumlah tersebut harapannya dapat dipenuhi dari penerimaan pajak sebesar 2.307,9 triliun, Penerimaan negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 473 triliun, dan hibah Rp 400 miliar.

Dengan rencana anggaran tersebut, defisit anggaran diproyeksikan sebesar 2,29 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sebesar Rp 522,8 triliun. Sedangkan, keseimbangan primer negatif Rp 25,5 triliun didorong bergerak menuju positif.

Baca juga: Pemerintah Targetkan Penerimaan Pajak Rp 2.307,9 Triliun pada 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Jadi Tersangka Dugaan Korupsi PT Timah, Sriwijaya Air Buka Suara

Pendiri Jadi Tersangka Dugaan Korupsi PT Timah, Sriwijaya Air Buka Suara

Whats New
Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com