Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Wang Xiaokun Jadi Miliarder berkat Jualan "Milk Tea"

Kompas.com - 18/08/2023, 18:15 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri dan CEO Cha Panda, Wang Xiaokun (40) dinobatkan bergabung dengan jajaran miliarder dunia setelah valuasi perusahaannya ditaksir bernilai 2,1 miliar dollar AS.

Dilansir dari Forbes, Jumat (18/8/2023), Wang ditaksir memiliki kekayaan bersih senilai 1,1 miliar dollar AS. Kekayaannya itu setara Rp 16,8 triliun (kurs Rp 15.324 per dollar AS).

Kekayaannya berasal dari 60 persen saham di rantai minuman Cha Panda yang berbasis di Chengdu, China.

Baca juga: Indonesia Masuk Daftar 20 Negara dengan Miliarder Terbanyak Versi Forbes 2023

Cha Panda saat ini memiliki jaringan lebih dari 7.000 toko. Cha Panda menjual minuman seperti, mango pomelo sago, taro bubble tea, dan jasmine milk green tea.

Sebagian besar harga minuman di gerainya memiliki harga 3,60 dollar AS, atau setara Rp 55.169 pada kurs Rp 15.324 per dollar AS

Sementara itu, istrinya yang bernama Liu Weihong juga memiliki kekayaan sekitar 700 juta dollar AS, yang bersumber dari 33 persen sahamnya di perusahaan Cha Panda.

Baca juga: Perusahaan Antariksa Milik Miliarder Inggris Ajukan Kebangkrutan

Liu Weihong berperan memimpin komite pengawas sekaligus memastikan operasi harian Cha Panda.

Cha Panda sendiri telah berdiri sejak 2008. Semula Wang menjual buah dan buble tea di sebuah toko kecil dekat sekolah di kota Chengdu, China.

Pada 2020, Wang berhasil mengembangkan jaringan Cha Panda menjadi 531 gerai. Bisnisnya baru melejit saat pihaknya menerapkan model waralaba.

Baca juga: Perusahaan Roket Milik MIliarder Inggris PHK 85 Persen Karyawan

Dengan mengembangkan resep minuman dan menjual bahan-bahannya seperti buah dan daun teh ke waralabanya, ia dapat menjaga biaya rantai pengeluaran yang lebih rendah.

Sementara bisnis saingannya seperti Nayuki Holdings memiliki pengeluaran lebih banyak untuk gaji karyawan dan biaya sewa toko yang dioperasikan secara langsung.

Sebagai gambaran, sampai Agustus 2023, Cha Panda memiliki 7.117 gerai. Perbandingannya, hanya ada 6 toko yang berada di bawah manajemen langsung pada kuartal I-2023.

Baca juga: Laba Xiaomi Anjlok 83 Persen, Miliarder China Lei Jun Kehilangan Separuh Kekayaannya

Tahun lalu, Cha Panda mampu meraup pendapatan 580,3 juta dollar AS, atau tumbuh 16 persen secara tahunan dibandingkan periode sebelumnya. Sedangkan laba perusahaan mencapai 132,3 juta dollar AS, atau tumbuh 24 persen secara tahunan.

Menurut Frost & Sullivian, Cha Panda merupakan toko teh terbesar ketiga berdasarkan penjualan eceran di China.

Direktur Pelaksana Kantar Worldpanel Greater China Jason Yu mengatakan, kesuksesan Cha Panda disebut berasal dari pengendalian biaya dan penawaran produk yang menguntungkan.

Baca juga: Tetap Sederhana, Intip Harga Outfit Orang Terkaya Ke-23 RI Toto Sugiri

Sebab pada dasarnya, konsumen akan lebih memperhatikan harga. Itu lantaran produk milk tea tidak memiliki perbedaan mencolok satu dengan yang lain.

“Dalam hal minum teh susu, orang tidak setia sama sekali. Jadi siapa pun yang memiliki lebih banyak toko memiliki peluang lebih besar," kata dia.

Baca juga: Cerita Orang Terkaya Ke-23 RI Toto Sugiri dan Buku Saktinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com