Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skor Kredit Bisa Jadi Ganjalan Pencari Kerja

Kompas.com - 23/08/2023, 06:37 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramai di media sosial terkait banyak perusahaan telah menggunakan pertimbangan skor kredit dalam proses rekrutmen karyawan.

Skor kredit yang buruk dapat menjadi salah satu indikator yang membuat perusahaan enggan merekrut calon karyawan baru.

Direktur Utama Pefindo Biro Kredit (IdScore) Yohanes Arts Abimanyu mengatakan, perusahaan yang menggunakan skor kredit sebagai salah satu alat seleksi calon karyawan menunjukkan adanya prinsip kehati-hatian.

"Khususnya mungkin pada posisi-posisi penting," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Cara Cek Skor Kredit dengan SLIK OJK secara Online dan Offline

Ia menambahkan, dengan pertimbangan skor kredit, perusahaan ingin mengetahui karakter calon karyawan dalam meminjam dan membayar pinjaman. Dari situ dapat terlihat tingkat integritas seseorang

Perusahaan pada dasarnya hendak memitigasi portensi terjadinya kecurangan, fraud, atau misconduct (kesalahan) pada posisi-posisi tertentu di perusahaan.

Lebih lanjut, Yohanes menjelaskan, indikator yang dihitung dalam skor kredit adalah riwayat kredit seseorang dan perilaku pembayaran kredit (payment behaviour).

Selain itu, agresivitas seseorang dalam meminjam uang juga jadi pertimbangan.

Baca juga: Tiga Jenis Skor Kredit, Data Penghitungan, dan Rentang Nilainya

Terakhir, yang jadi komponen dalam penghitungan skor kredit adalah penggunaan limit pinjaman, jumlah fasilitas pinjaman yang dimiliki, dan demografi.

Untuk itu, pencari kerja sebaiknya mulai memperhatikan memiliki pinjaman apa saja dan bagaimana pola pembayaran pinjaman selama ini.

"Sebelum melamar kerja, bisa melakukan pengecekan riwayat kredit dan skor kreditnya," tutur Yohanes.

Beberapa cara untuk mengecek skor kredit misalnya dengan mengakses laman MyIdScore di myidscore.id atau melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK yang dahulu dikenal sebagai BI Checking.

Yohanes menjelaskan, faktor yang dapat membuat skor kredit masuk dalam kategori berisiko antara lain karena terlambat membayar kredit, gagal bayar, atau fasilitas kredit yang dimiliki sangat banyak.

Baca juga: Jadi Pertimbangan Rekrutmen Karyawan, Apa Saja yang Memengaruhi Skor Kredit?

Untuk itu, ia berpesan agar masyarakat terutama pencari kerja agar berutang sesuai kemampuan yang dimiliki untuk membayar.

Selain itu, utang perlu dibayar dengan tepat waktu dan tepat jumlah.Terakhir, ia berpesan agar utang dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com