Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebutuhan Talenta Digital di RI Terus Meningkat, "Outsourcing" IT Jadi Solusi

Kompas.com - 23/08/2023, 13:08 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan talenta digital di Indonesia terus meningkat, seiring maraknya perusahaan melakukan digitalisasi atau adopsi teknologi.

Mengutip data Kementerian Ketenagakerjaan, proyeksi kebutuhan talenta digital IT diperkirakan naik menjadi 2 juta orang tahun 2025, dari 1,2 juta orang pada 2022.

Ini berarti, kenaikan terhadap permintaan tenaga IT hampir mencapai dua kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun.

Dari perkiraan tersebut, posisi yang paling dicari oleh sektor industri adalah network operation access, network operation backbone, dan software engineer.

Sayangnya, menurut data Kemenkominfo, pada tahun 2020, hanya ada 430.000 lulusan IT di Indonesia. Hal itu menimbulkan gap kekurangan tenaga IT.

Baca juga: Upaya Membangun Talenta Digital di Batam

Solusi Outsourcing IT

Sebagai solusi, banyak perusahaan merekrut pekerja lepas atau freelance. Laporan The Future of Work Report 2023 oleh Infosys menyebutkan, 41 persen perusahaan akan mempekerjakan professional remote working dalam kurun dua tahun ke depan.

Sementara riset Deloitte menyebutkan, lebih dari 59 persen perusahaan mengandalkan tenaga outsourcing dari luar untuk mengoptimalkan efisiensi biaya.

Penghematan biaya bisa mencapai 70 persen tergantung pada skala proyek yang dijalankan serta negara tempat bisnis tersebut beroperasi.

Selain itu, beberapa faktor lain yang mendorong perusahaan untuk memilih solusi outsourcing tenaga IT adalah faktor pengalaman, kapabilitas teknis, fleksibilitas, proses yang lebih cepat, dan kualitas layanan proyek IT dan IT outsourcing.

Baca juga: Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital, tapi Baru Mampu Ciptakan 30.000 Per Tahun

Layanan Sagara

Melihat kebutuhan mendesak terhadap tenaga IT di berbagai sektor industri, PT Sagara Asia Teknologi (Sagara Technology) hadir sebagai platform outsourcing solusi IT di Indonesia.

Sagara Technology memiliki lebih dari 200 software engineer dan developer serta lebih dari 150 layanan IT proyek berupa website serta aplikasi mobile di Indonesia.

Layanannya meliputi digital supply chain seperti perancangan solusi IT, integrasi API, hingga pengembangan produk digital, sehingga sangat cocok untuk pelaku bisnis dari berbagai skala yang membutuhkan solusi hulu ke hilir (end-to-end).

Baca juga: Coding Bootcamp Hackativ8, Bantu SDM IT Cepat Dapat Kerja hingga Naik Gaji

Devi Oktaviani, CEO, Sagara Technology mengatakan, pihaknya terus menjaga kualitas terbaik dalam layanan serta kolaborasi yang kokoh dengan klien.

Layanan IT outsourcing Sagara juga memastikan kecepatan pengembangan proyek IT dengan menghubungkan digital talents untuk segera menghasilkan produk yang siap launching pada marketplace.

"Terbukti, 84 persen dari klien startup kami berhasil meraih pendanaan seri-A dan selanjutnya. Sementara 82 persen klien korporat kami terus mengandalkan layanan kami untuk berbagai kebutuhan, dan 96 persen proyek yang kami tangani berhasil mencapai KPI yang ditetapkan,” kata Devi melalui keterangan pers, Rabu (23/8/2023).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com