Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Layanan Digital Berpeluang Dorong Inklusi Keuangan

Kompas.com - 24/08/2023, 15:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, untuk mendorong inklusi keuangan, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan pemanfaatan teknologi melalui layanan keuangan digital.

Dia juga mengatakan, pemanfaatan layanan keuangan digital sejalan dengan amanat Presiden Joko Widodo, sebagai strategi mencapai tingkat inklusi keuangan 90 persen pada 2024.

“Dorongan untuk meningkatkan inklusi keuangan sejalan dengan amanat Presiden mengenai strategi nasional inklusi keuangan,” kata Mahendra di Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: OJK: Gap Inklusi Keuangan Masyarakat Kota dan Pedesaan Makin Sempit

“Banyak strategi yang sedang dikembangkan baik di Indonesia maupun di kawasan ASEAN untuk mencapai inklusi keuangan, salah satu peluang signifikan untuk mempercepat inklusi keuangan di era teknologi ini adalah pemanfaatan layanan keuangan digital,” tambahnya.

OJK berupaya untuk lebih meningkatkan kualitas inklusi melalui peningkatan dan implementasi program literasi. Hal ini dinilai penting, agar masyarakat tidak terlalu rentan terhadap berbagai aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.

“Kami ingin lebih meningkatkan kualitas inklusi melalui peningkatan dan implementasi program literasi kepada masyarakat agar tidak terlalu rentan terhadap berbagai aktivitas ilegal di bidang jasa keuangan,” ungkap Mahendra.

Baca juga: OJK Resmi Terbitkan Aturan Bursa Karbon, Simak 10 Poin Pentingnya

Dia menjelaskan, terdapat tiga landasan penting yang diperlukan untuk memfasilitasi adopsi layanan keuangan digital. Pertama, komitmen pemerintah dan swasta untuk mengembangkan layanan keuangan digital yang mencakup kerangka hukum dan peraturan.

"Sehingga produk keuangan berbasis digital dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat dengan menggunakan teknologi yang telah tersedia,” jelasnya.

Kedua, mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan Inovasi dan berbagai produk keuangan.

Baca juga: OJK Buka Opsi Influencer Keuangan Punya Sertifikasi, Pengamat: Indonesia Terlambat

Ketiga, mempromosikan pendidikan dan literasi keuangan digital dengan melibatkan edukasi masyarakat. Mulai dari jenis produk keuangan, metode pembayaran digital, dan tips mengelola keuangan secara efektif.

Meskipun terdapat potensi besar dari teknologi informasi pada era ini, terdapat juga tantangan penting lainnya yang harus diatasi dalam meningkatkan inklusi keuangan.

Mahendra mengatakan strategi literasi keuangan sangat penting diterapkan untuk benar-benar mempercepat inklusi keuangan.

“Literasi keuangan merupakan salah satu langkah mitigasi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko yang timbul akibat inklusi keuangan yang semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Mahendra.

Baca juga: Tersangkut Kasus Jiwasraya, Pan Arcadia Capital Kena Sanksi OJK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com