Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Ekonomi China Melambat Berdampak ke Ekspor RI

Kompas.com - 24/08/2023, 19:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi China yang masih melemah dapat berdampak pada perekonomian Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi China saat ini lebih rendah. Bahkan lebih tinggi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi akan mencapai 4,5-5,3 persen di 2023 dan 4,7-5,5 persen di 2024.

Kondisi China ini disebabkan oleh keyakinan pelaku ekonomi yang melemah dan utang rumah tangga yang tinggi sehingga menurunkan konsumsi dan kinerja properti yang kemudian berdampak pada investasi.

"Bahkan (pertumbuhan ekonomi Indonesia) lebih tinggi dari China untuk tahun ini mapun tahun depan. China tahun depan kalau tidak salah 4,6 atau 4,7 persen," ujarnya saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: 3 Hal yang Jadi Faktor Perlambatan Ekonomi China

Perry mengungkapkan, perlambatan pertumbuhan ekonomi Negara Tirai Bambu ini dapat berdampak ke perekonomian RI lantaran China merupakan negara tujuan utama ekspor Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Juli 2023 porsi China mencapai 25,07 persen terhadap total ekspor nonmigas RI dengan nilai 4,93 miliar dollar AS, secara bulanan angka ini naik 7,52 persen tapi menurun 1,97 persen dibandingkan Juli 2023.

"Bagaimana dampaknya dari China? Memang penurunan pertumbuhan ekonomi China kita lihat juga menurunkan kinerja ekspor kita meskipun masih bagus dan tinggi," ungkapnya.

Baca juga: Perlambatan Ekonomi Membayangi Tahun 2023

Perlambatan pertumbuhan ekonomi ini tidak hanya dialami oleh China tetapi juga Eropa.

Melemahnya ekonomi disertai inflasi tinggi di negara-negara maju ini membuat ketidakpastian perekomian global kembali meningkat dan menimbulkan pergeseran komposisi pertumbuhan ekonomi global di 2023.

"Meskipun secara keseluruhan tahun pertumbuhan ekonomi global sama dengan prakiraan sebelumnya sebesar 2,7 persen," kata Perry.

Baca juga: Efek Perlambatan Ekonomi Global Mulai Terasa

 


Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terbilang aman karena bersumber pada sektor domestik atau dalam negeri.

Meskipun saat ini Indonesia diterpa kinerja ekspor yang menurun karena melemahnya perekonomian dan harga komoditas dunia.

Hal ini terbukti pada Kuartal II 2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat sebesar 5,17 persen secara tahunan. Angka ini meningkat dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,04 persen.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com