Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Emiten Tambang Boy Thohir Susut Jadi Rp 13,3 Triliun pada Semester I-2023

Kompas.com - 25/08/2023, 12:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten pertambangan PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) mencatatkan penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar 873,8 juta dollar AS atau Rp 13,3 triliun (kurs Rp 15.300 per dollar AS). Nilai tersebut turun dibandingkan laba bersih periode sama tahun sebelumnya sebesar 1,2 miliar dollar AS.

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pendapatan usaha juga mengalami penurunan menjadi 3,4 miliar dollar AS pada semester I-2023, turun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 3,5 miliar dollar AS.

Penurunan pendapatan disebabkan oleh kenaikan beban pokok pendapatan menjadi 2,03 miliar dollar AS pada semester I-2023, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar 1,5 miliar dollar AS.

Beban usaha juga mengalami kenaikan menjadi 240 juta dollar AS pada kuartal II-2023, naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 143 juta dollar AS.

Baca juga: Adaro Energy Serap Capex Rp 1,9 Triliun, untuk Apa Saja?

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO, Garibaldi Thohir mengatakan, penurunan kinerja pada semester I terjadi karena fluktuasi harga dan kenaikan biaya.

"Paruh pertama tahun 2023 menunjukkan kekuatan operasional Adaro di tengah fluktuasi harga dan kenaikan biaya. Walaupun ada tantangan-tantangan ini, kami berhasil mencatat
margin yang sehat dengan menghasilkan laba inti 1,2 miliar dollar AS,” kata pria yang akrab disapa Boy Thohir itu.

Adapun kas setara kas tercatat sebesar 2,7 miliar dollar AS atau naik dibandingkan semester I-2022 sebesar 2,2 miliar dollar AS. Total aset perseroan per Juni 2023 turun menjadi 9,7 miliar dollar AS, dibandingkan periode akhir tahun 2022 sebesar 10,7 miliar dollar AS.

Sementara itu, liabilitas atau utang perseroan susut menjadi 2,7 miliar dollar AS per Juni 2023, dibanding periode Desember 2022 sebesar 4,2 miliar dollar AS. Adapun liabilitas jangka pendek pada semester I-2023 sebesar 1,06 miliar dollar AS, dan liabilitas jangka panjang 1,6 miliar dollar AS.

Baca juga: 5 Saham LQ45 Paling Cuan dalam Sepekan, Ada ADRO dan TBIG

 


Boy Thohir menambahkan, kedepannya pihaknya siap mencapai kinerja yang lebih optimal hingga akhir 2023. Dia juga mengatakan, ADRO akan turut mendukung pemerintah dalam mendorong hilirisasi.

“Kami siap mencapai target FY23 dengan dukungan eksekusi yang solid di masing-masing bisnis. Kami juga siap untuk ambil bagian dalam inisiatif hilirisasi Indonesia melalui smelter aluminium, yang mendapatkan pemenuhan keuangan di bulan Mei lalu," tegas dia.

Jelang penutupan sesi I, harga saham ADRO melemah 2,6 persen pada level Rp 2.600 per saham. Sepekan terakhir, harga saham ADRO naik 2,7 persen.

Adapun jumlah saham Boy Thohir di ADRO sejumlah 1,9 miliar lembar saham atau 6,18 persen dari total saham perseroan.

Baca juga: Harga Batu Bara Turun, Adaro Energy Fokus Lakukan Efisiensi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com