Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertimbangkan 5 Hal Sebelum Beli Saham yang Baru IPO

Kompas.com - 28/08/2023, 17:05 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Membeli saham perusahaan yang baru saja melakukan pencatatan perdana atau Initial Public Offering (IPO) bisa menjadi peluang investasi yang menarik, apalagi hingga akhir 2023 masih ada puluhan perusahaan yang akan melakukan IPO.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani mengatakan, investor memiliki kesempatan untuk membeli saham perusahaan pada tahap awal ketika perusahaan tersebut akan melantai ke bursa.

“Kehadiran saham IPO memberikan kesempatan dan akses awal terhadap potensi pertumbuhan dan keuntungan jangka panjang,” kata Dimas dalam siaran pers, Senin (28/8/2023).

Baca juga: Melantai di BEI, Simak Pergerakan Harga Saham RSCH di Awal Sesi

Dia bilang, saham IPO seringkali memiliki potensi untuk pertumbuhan cepat dalam nilai. Jika perusahaan yang melakukan IPO berkinerja baik dan memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan, harga sahamnya bisa naik secara signifikan dalam waktu singkat.

Namun demikian, sebagai investor yang cerdas tentu wajib menyadari bahwa tidak semua saham IPO otomatis akan membumbung tinggi. Dia menilai, saham IPO memiliki volatilitas yang tinggi pada awal perdagangan dan harga sahamnya bisa bervariasi secara dramatis dalam waktu singkat.

Untuk lebih jelasnya, simak lima tips yang wajib dipertimbangkan sebelum membeli saham IPO:

Baca juga: Usai Hibah Bos BCA, Simak Prospek Saham BBCA

1. Lakukan riset mendalam

Dimas mengungkapkan, sebelum membeli saham perusahaan yang baru IPO, investor harus mempelajari perusahaan yang akan melakukan IPO. Tinjau laporan keuangan, model bisnis, industri tempat perusahaan beroperasi, dan prospek masa depannya.

“Pastikan kamu memahami bisnisnya dengan baik sebelum berinvestasi. Selain itu, tetap up-to-date dengan berita terbaru tentang perusahaan dan industri yang relevan. Perubahan dalam lingkungan bisnis atau berita tentang perusahaan dapat memengaruhi kinerja saham,” kata Dimas.

2. Cermati prospek masa depan

Dimas mengungkapkan, investor harus mempertimbangkan apakah perusahaan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang. Apakah ada tren atau faktor yang dapat mendorong pertumbuhan perusahaan?

Kemudian, investor harus melakukan evaluasi, apakah IPO tersebut adalah peluang investasi jangka panjang atau hanya tren sementara.

Baca juga: Garuda Indonesia Bakal Merger, Simak Prospek Saham GIAA

3. Tinjau rekam jejak manajemen

Pengalaman dan reputasi tim manajemen perusahaan yang baru tercatat di BEI, dapat memberikan indikasi tentang bagaimana perusahaan akan dikelola setelah menggalang modal di pasar saham.

4. Evaluasi harga IPO dan nilai wajar

Sebelum membeli saham yang baru IPO, investor harus melakukan evaluasi harga IPO perusahaan dengan membandingkannya dengan nilai wajar perusahaan. Harga IPO yang terlalu tinggi bisa membuat investasi kurang menguntungkan dalam jangka panjang.

5. Pastikan underwriter terpercaya

Investor juga perlu melihat siapa underwriter dibalik IPO perusahaan. Pastikan underwriter tersebut memiliki pengalaman dan terpercaya dalam menangani saham-saham IPO. Underwriter merupakan, penjamin emisi efek yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum saham.

Baca juga: Hibahkan Saham Rp 74 Miliar untuk Anak, Bos BCA: Seperti Warisan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com