Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Suku Bunga dan Badai, Harga Minyak Dunia Stabil di Atas 80 Dollar AS

Kompas.com - 29/08/2023, 08:04 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia bergerak fluktuatif dengan perubahan yang tipis pada pada akhir perdagangan Senin (28/8/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB.

Harga minyak dunia cenderung stabil yang dipengaruhi dari sisi permintaan dan pasokan. Minyak dunia tertekan oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) lebih lanjut yang dapat mengurangi permintaan.

Di sisi lain, minyak dunia juga didukung dengan potensi badai tropis di lepas pantai Teluk AS yang dapat mengganggu pasokan minyak global.

Baca juga: Ini Alasan BPDPKS Belum Bayarkan Utang Minyak Goreng ke Pengusaha

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 6 sen AS menjadi sebesar 83,10 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 29 sen AS menjadi 80,12 dollar AS per barrel.

Pada Jumat pekan lalu, minyak mentah membukukan kerugian minggu kedua setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral AS mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk meredakan inflasi yang membandel.

"Masih ada kekhawatiran mengenai permintaan yang akan berkurang, terutama jika ada kenaikan suku bunga lagi, pasar sangat gugup," ujar Dennis Kissler, Wakil Presiden Senior Perdagangan di BOK Financial.

Pasar pun tengah menanti rilisnya indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan patokan ukuran inflasi The Fed, dan data non-farm payrolls AS akan dirilis pada pekan ini. Data-data ekonomi ini akan memberikan gambaran kebijakan The Fed ke depannya.

Di sisi lain, badai tropis Idalia diperkirakan akan meningkat menjadi badai besar pada hari Senin, di saat badai tersebut meluncur menuju Pantai Teluk Florida. Beberapa pihak khawatir hal ini akan berdampak pada produksi minyak mentah di wilayah timur Pantai Teluk AS.

Dampak yang paling mungkin terjadi di Idalia adalah pemadaman listrik selama satu atau dua hari, kata analis pasar IG Tony Sycamore.

"Hal ini akan memberikan dukungan jangka pendek terhadap harga minyak," katanya.

Harga minyak yang terjaga di atas 80 dollar AS per barrel, juga didukung oleh penurunan persediaan minyak dan pengurangan pasokan dari kelompok produsen minyak OPEC+.

Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi minyak sebesar 1 juta barrel per hari hingga Oktober 2023, kata para analis. Hal ini dilakukan Arab Saudi sebagai upaya kerajaan tersebut untuk lebih mendukung pasar minyak.

Baca juga: Alasan Harga Minyak Rusia Lebih Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com