JAKARTA, KOMPAS.com – Kejahatan finansial terus terjadi, dan masih menimbulkan kekhawatiran di massyarakat. Meskipun edukasi keuangan banyak digembar-gemborkan, nanyatanya masih saja ada masyarakat yang terjaring kejahatan finansial.
Mengutip siaran pers Amar Bank, Selasa (29/8/2023), menjaga tabungan adalah hal yang sangat penting untuk mencapai keamanan finansial di masa mendatang. Namun, ada tantangan baru dalam menjamin keamanan uang yang dimiliki.
“Munculnya potensi risiko kehilangan uang akibat maraknya kejahatan finansial, dimana pesatnya perkembangan teknologi, peluang munculnya kejahatan finansial pun terus meningkat,” mengutip siaran pers tersebut.
Baca juga: 5 Tips Bertransaksi Aman di Tengah Maraknya Kejahatan Finansial
Untuk lebih rincinya, simak lima solusi menjaga uang agar tetap aman dari risiko penipuan, pemerasan, hingga kehilangan uang yang tidak terduga:
1. Jaga data pribadi dengan langkah-langkah keamanan
Menjaga keamanan data pribadi masih harus diperhatikan oleh banyak orang. Langkah ini sangat penting, mengingat di era digital saat ini data pribadi banyak dicuri dan dimanfaatkan untuk modus-modus penipuan hingga kejahatan finansial, seperti membobol atau mengakses rekening.
Untuk itu, kamu bisa menggunakan kata sandi yang kuat dan menggantinya secara berkala di semua aplikasi online seperti untuk pemesanan makanan, transportasi, belanja, hingga hiburan yang sering kamu pakai. Kamu juga perlu mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan juga memastikan aplikasi dan software di ponsel selalu update.
Baca juga: Waspada Kejahatan Keuangan SIM Swap, Ini Tips Menghindarinya
2. Jangan terkecoh isi dan pengirim pesan
Berhati-hatilah jika kamu menerima email atau pesan singkat berisi tautan dan file mencurigakan, apalagi yang mengharuskan kamu mengisi formulir berisi data pribadi atau mengunduh aplikasi. Penjahat seringkali menggunakan cara tersebut untuk mencuri data untuk mengelabui orang yang kamu kenal, hingga yang paling mengerikan, untuk mengakses akun dan rekening pribadi kamu.
Selain itu, jangan asal percaya pesan atau telepon yang kamu terima. Penting untuk mengklarifikasi isinya sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan apa pun. Jika kamu menerima pesan dari akun yang mengatasnamakan brand, periksa lagi keasliannya dengan melihat apakah akunnya sudah terverifikasi atau belum.
Jadi, pastikan akun resmi yang menghubungi kamu di media sosial sudah memiliki centang biru, sedangkan di aplikasi pesan singkat berwarna hijau.
Baca juga: Jadi Korban Penipuan Soceng, Apa yang Harus Dilakukan?