Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Hilirisasi, Penerimaan Negara dari Bea Keluar Menyusut 11,5 Persen di 2024

Kompas.com - 31/08/2023, 13:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerimaan negara yang berasal dari bea keluar pada tahun 2024 ditargetkan menurun. Hal ini sebagaimana tercantum dalam postur Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, penerimaan negara yang berasal dari bea keluar ditargetkan sebesar Rp 17,5 triliun dalam RAPBN 2024. Nilai tersebut lebih rendah 11,5 persen dari outlook bea keluar tahun ini sebesar Rp 19,8 triliun.

"Dalam rangka bea keluar, kita memporyeksikan penurunan bea keluar sebesar 11,5 persen atau menjadi Rp 17,5 triliun," kata dia, dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Ekspor Bauksit Dilarang Mulai Juni 2023, Penerimaan Negara Berpotensi Hilang Rp 515 Miliar

Penurunan tersebut merupakan dampak dari hilirisasi berbagai komoditas sumber daya alam (SDA) Indonesia. Dengan adanya hilirisasi, ekspor komoditas dalam bentuk mentah berkurang, sehingga setoran bea keluar menyusut.

"Bea keluar karena mendukung hilirisasi sumber daya alam kita, mendorong supaya sumber daya alam Indonesia diproduksi lebih lanjut di Indonesia," tuturnya.

Meskipun demikian, secara keseluruhan pendapatan dari kepabeanan dan cukai masih ditargetkan meningkat. Setoran dari cukai dan bea masuk bakal menjadi penopangnya.

Untuk pungutan cukai, ditargetkan mencapai sebesar Rp 246,1 triliun. Nilai ini tumbuh 8,3 persen dari outlook 2023 sebesar Rp 227,2 triliun.

"Ini dimaksudkan untuk mengeurangi eksternalitas negatif dari produk hasil tembakau," kata Suahasil.

Baca juga: Soal Hilirisasi, Jokowi: Kita Ini Ekspor Bahan Mentah sejak VOC...

Sementara itu, pendapatan dari bea masuk ditargetkan mencapai Rp 57,4 triliun. Angka tersebut lebih tinggi 8,1 persen dari outlook tahun ini sebesar Rp 53,1 triliun.

"Ini dalam rangka melindungi industri dalam negeri kita," ucapnya.

Dengan demikian, secara keseluruhan pendapatan dari kepabeanan dan cukai ditarget sebesar Rp 321 triliun. Meningkat 7 persen dari tahun ini sebesar Rp 300,1 trilun.

Baca juga: Jawab Kritik Faisal Basri, Kemenperin: Hilirisasi Belum Selesai, Harus Ada Industrialisasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com