JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melalui anak usahanya, PT Energasindo Heksa Karya (EHK) berencana memproduksi biogas dengan memanfaatkan gas etana dari berbagai produk limbah.
Direktur Utama EHK Agustinus Hendrayana mengatakan, pengembangan itu dilakukan melalui kerja sama dengan PT Moriuchi Indonesia terkait sudi kelayakan biogas.
"MI merupakan pelanggan potensial dalam penggunaan biogas, oleh karenanya studi kelayakan ini akan dilakukan di Kota Bandung dimana lokasi pabrik utama MI berada," kata dia, dalam keterangannya, Senin (4/9/2023).
Baca juga: Olah Sampah Jadi Biogas, Upaya Dorong Ekonomi Sirkular di TPA Kaligending Kebumen
Melalui kerja sama itu, Agustinus menambah, para pihak akan melakukan studi kelayakan produksi biogas dengan memanfaatkan gas metana yang berasal dari sampah organik seperti kotoran hewan ternak di peternakan, POME (air limbah pabrik kelapa sawit), air limbah pabrik, limbah padat kota dari TPA, dan sebagainya.
"Pada kajian ini juga mencakup pengiriman biogas dengan truk dari sumber biogas potensial ke pabrik MI Bandung untuk digunakan sebagai bahan bakar boiler, bukan gas alam terkompresi (CNG)," katanya.
Lebih lanjut ia bilang, studi kelayakan ini akan dimulai pada Oktober 2023 dan diharapkan hasilnya akan selesai pada semester 2 tahun 2024, sehingga tahun 2025 pembangunan pembangkit biogas ini sudah dapat dilaksanakan dan beroperasi.
"Pada pelaksanaan studi kelayakan ini EHK telah menyiapkan seluruh infrastuktur yang diperlukan," ujar Agustinus.
Baca juga: Pembangkit Biogas Ujung Batu di Riau Resmi Beroperasi, Ubah Limbah Sawit Jadi EBT
Agustinus menyebutkan, studi kelayakan ini nantinya akan mendapat dukungan penuh dari MI yang sebelumnya telah melakukan langkah-langkah untu mengurangi emisi karbon dioksida untuk memerangi pemanasan global.
"EHK juga berharap dengan langkah ini EHK dapat menghasilkan kredit karbon di masa depan dan berkontribusi pada terwujudnya masyarakat netral karbon, yang merupakan tujuan pemerintah Indonesia," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.