Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Bapanas Dicecar DPR karena Minta Tambahan Anggaran untuk Beli Mobil Gerakan Pangan

Kompas.com - 07/09/2023, 18:09 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPR RI mngkritik Badan Pangan Nasional (Bapanas) lantaran meminta tambahan anggaran yang salah satunya untuk membeli fasilitas mobil mendistribuskan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Adapun Bapanas mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 841,1 miliar ke Komisi IV DPR RI untuk pagu tahun 2024 mendatang.

Dana itu akan digunakan untuk pemantapan ketersediaan dan stabilisasi pasokan dan harga pangan sebesar Rp 282,2 miliar, pengendalian kerawanan pangan dan pemantapan kewaspadaan pangan dan gizi Rp 245,23 miliar. Selanjutnya juga ada program pemantapan penganekaragaman yang dialokasikan sebesar Rp 273,86 miliar.

Baca juga: Kata Bapanas soal Beras Sumo Berhenti Produksi

Khusus untuk pemantapan ketersediaan dan stabilisasi pasokan dan harga pangan yang dialokasikan sebesar Rp 282,2 miliar, dengan tambahan dana itu selain adanya rencana program lain, nantinya Bapanas berencana membeli 66 unit mobil yang dipakai oleh Pemerintah Daerah (Pemda) untuk sarana mobilitas GPM.

"Kami mengusulkan jika diperbolehkan kami mengusulkan untuk memberi bantuan ke Pemda, baru 5 unit mobil, terkait sarana mobilitas Gerakan Pangan Murah sehingga mereka lebih mudah mendistribusikan pangannya di daerah dan provinsi. Ke depan kami juga mengusulkan 66 unit," ujar Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan I Gusti Ketut Astawa dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (7/9/2023).

Belum selesai memberikan penjelasan,  anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan yang hadir dalam rapat itu pun langsung menimpali penjelasan Gusti Ketut.

Dia meminta penjelasan lebih detail kepada Bapanas ihwal target output yang diharapkan Bapanas dengan adanya pengadaan mobil yang senilai total Rp 42 miliar.

Untuk itu Ketut pun menjelaskan pengadaan mobil itu nantinya digunakan sebagai mobilitas para Pemda untuk melakukan GPM.

"Tujuannya adalah dalam rangka pelaksanaan pangan murah dan banyak juga Pemda yang melakukan gerakan di beberapa titik sehingga mobilitasnya semakin cepat. Saat ini Pemda memafaatkan biaya tak terduga untuk dilakukan intervensi di beberapa tempat sehingga bisa mempermudah akses," jelas Ketut.

"Kendaraan ini adalah salah satu percepatan untuk gerakan pangan. Provinsi yang sudah punya gerakan pangan adalah Jawa Barat, Sumatra Utara, Sulawesi, Kalimantan, dan papua," sambung Ketut.

Baca juga: Bapanas Minta Bulog Serap 250.000 Ton Jagung Tahun Ini

Kemudian Ketua Komisi IV Sudin menanyakan perihal harga 1 mobil unit yang akan digunakan. Ketut pun menjawab bahwa  harga 1 unit mobil di kisaran  Rp 600 juta-Rp 700 juta.

"Apa mobilnya ditambah TV, AC, atau gimana? harus jelas," tegas Sudin menimpali.

"Apakah tiap bulan dipakai? Namanya stabilitasi harga enggak mungkin tiap bulan dipakai. Kemudian kalau enggak dimaintainance dengan baik sia- sia anggarannya," sambung Sudin.

Para anggota komisi IV lainnya pun kompak menolak rencana penambahan anggaran itu khusus untuk pembelian mobil.

Sementara anggota Komisi IV lainnya,  Edward menyarankanbahwa  jauh lebih baik jika Bapanas tidak membeli mobil baru namun sebaiknya cukup dengan menyewa.  Menurut dia, biaya perawatan hingga pemeliharaannya akan memakan dana yang lebih besar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com