Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Prabowo Bawa RI Swasembada Pangan Bila Terpilih Jadi Presiden

Kompas.com - Diperbarui 10/09/2023, 21:42 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, berjanji akan mengupayakan Indonesia bisa melakukan swasembada pangan sehingga tak lagi bergantung impor.

Dalam pidato politik saat Konsolidasi Pemenangan Partai Bulan Bintang di Padang, Prabowo menyebut negara sebesar Indonesia seharusnya tak lagi menggantungkan urusan perut rakyatnya dari petani asing.

"Kita harus produksi makan kita sendiri. Kita enggak boleh tergantung bangsa lain untuk masalah makan kita (impor pangan). Tidak ada negara yang besar dan kuat kalau tergantung makan dari negara lain," tegas Prabowo dalam pidatonya yang disiarkan Live YouTube Gerindra TV, Minggu (10/9/2023).

Sebelumnya saat melakukan orasi politik di acara deklarasi dukungan dari Partai Gelora di Djakarta Theater, Jakarta, beberapa waktu lalu, Prabowo juga menyuarakan sikap yang sama.

Baca juga: Cara Prabowo Berantas Korupsi Bila Jadi Presiden: Naikkan Gaji PNS

"Tantangan kita adalah harus swasembada. Produksi semua pangan kita sendiri," kata Prabowo mengutip orasinya yang ditayangkan akun YouTube Partai Gelora.

Menurutnya, selain bisa dijadikan sumber pangan, banyak tanaman yang tumbuh subur di Tanah Air juga bisa dipergunakan untuk bahan bakar dari nabati, terutama ethanol.

Ibarat sekali mendayung dua pulau terlampai, Indonesia bisa lepas dari impor pangan dan impor energi apabila bisa memaksimalkan komoditas seperti singkong, tebu, hingga kelapa sawit.

Lahan-lahan rawa yang selama ini terendam air, menurut dia, bisa dibuka untuk lahan pertanian dan perkebunan secara besar-besaran.

"Ini rawa yang sumber airnya tidak akan habis, bisa kita bangun lumbung di rawa-rawa. Tidak usah impor energi," ujar Prabowo.

Baca juga: Prabowo Mau Gratiskan Makan Siang dan Susu Anak Sekolah Bila Terpilih

Bahkan bisa ia terpilih jadi Presiden RI, Prabowo berencana mengalihfungsikan jutaan hektare rawa-rawa untuk lumbung pangan dan energi.

"Kita punya 24 juta hektare rawa. Negara asing tidak bisa lagi ngomong kita merusak hutan. Kita akan gunakan untuk menghasilkan lumbung-lumbung pangan di rawa-rawa," beber menantu mantan Presiden Soeharto ini.

Mengulang kampanye Jokowi dulu

Janji swasembada yang diusung Prabowo sejatinya sama dengan apa yang dijanjikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dulu saat berkampanye di Pilpres 2014 dan 2019.

Jokowi juga memperkenalkan Nawa Cita, di mana swasembada pangan dan energi menjadi prioritas utama di dalamnya. Jokowi dalam berbagai kesempatan menjanjikan Indonesia bisa lepas dari ketergantungan impor pangan dan impor energi.

Baca juga: Kontroversi Food Estate, Babat Hutan Kalimantan Demi Kebun Singkong

Saat masih calon presiden di 2014, Joko Widodo juga tegas mengaku akan menghentikan kebijakan impor pangan jika ia terpilih menjadi presiden 2014 bersama wakilnya, M Jusuf Kalla.

Menurut Jokowi, Indonesia yang memiliki kekayaan alam berlimpah dengan tanah yang subur ini seharusnya jadi negara pengekspor.

"Kita harus berani stop impor pangan, stop impor beras, stop impor daging, stop impor kedelai, stop impor sayur, stop impor buah, stop impor ikan. Kita ini semuanya punya kok," kata Jokowi di Gedung Pertemuan Assakinah, Cianjur, Jawa Barat, seperti diberitakan Kompas.com pada 2 Juli 2014.

Menurut Jokowi, pemerintah harus menghentikan impor untuk memicu agar para petani lebih semangat melakukan produksi. Jokowi pun memuji beras Cianjur yang pulen dan wangi.

"Bayangkan, kita jerih payah produksi, eh ada impor. Kejadian itu yang membuat kita malas berproduksi. Oleh sebab itu, petani harus dimuliakan," ucap dia.

Baca juga: Bila Jadi Presiden, Prabowo Setop Kekayaan RI Diobral Murah dalam Bentuk Gelondongan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com