Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Tingginya Suku Bunga The Fed Bikin Negara Berkembang Sulit Tumbuh

Kompas.com - 19/09/2023, 16:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rates (FFR) masih bertengger di level 5,5 persen.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara menuturkan, ketika suku bunga The Fed tidak kunjung turun, negara berkembang akan sulit untuk tumbuh.

"Kita menunggu kapan suku bunga The Fed turun, karena kalau tidak turun juga akan sulit buat negara berkembang atau emerging country untuk semakin bertumbuh," ucap dia dalam IFG International Conference 2023, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Bos The Fed Pidato, Harga Emas Dunia Turun

Sementara itu, di sisi lain suku bunga acuan Bank Indonesia sekarang ada di kisaran 5,75 persen.

"Ini merupakan pertama kalinya di sejarah Indonesia terjadi hal semacam ini. Ini pertama kali suku bunga Bank Indonesia dan The Fed berbeda tipis. Biasanya perbedaannya sekitar 1,5 persen," kata dia.

Ia menambahkan, proyeksi ekonomi tingkat internasional memberi isyarat The Fed akan menurunkan suku bunga tahu depan.

"Jadi mudah-mudahan Indonesia dapat melakukan pemotongan suku bunga dan kita mampu menangani akun piutang dan neraca perdagangan masih sehat seperti sekarang," timpal dia.

Baca juga: Lawan Inflasi, Bank Sentral Eropa Kerek Suku Bunga Acuan


Saat ini, perbedaan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed adalah sekitar 0,25 persen. Hal ini dapat terjadi karena Indonesia memiliki neraca perdagangan yang surplus.

Selain itu, kondisi fiskal disebut dalam kondisi yang sangat sehat. Mirza menuturkan, target defisit fiskal adalah 2,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PBD).

"Bisa lebih rendah dari realisasinya," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com