Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Bangga Bank Dunia Akui "Metode Gasing" RI, Mampu Tingkatkan Numerasi Siswa

Kompas.com - 20/09/2023, 17:09 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merasa sangat bangga dengan apresiasi yang diberikan oleh Bank Dunia terhadap metode gampang, asyik, dan menyenangkan (Gasing).

Apresiasi dan pengakuan internasional menunjukkan keberhasilan Metode Gasing dalam meningkatkan pemahaman numerasi siswa di Indonesia dan dampak positif yang telah dihasilkannya.

“Bank Dunia menunjukkan minat yang kuat untuk mengimplementasikan Metode Gasing dalam negara-negara yang memiliki tingkat kemampuan numerasi yang rendah. Ini membuat saya sangat bangga karena dengan begitu artinya metode ini akan bisa bermanfaat lebih luas,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/9/2023).

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Bank Dunia Akan Tingkatkan Pagu Pinjaman untuk Negara Berkembang Jadi 100 Miliar Dollar AS

Metode gasing ini diperagakan oleh para siswa asal Toba, di Kantor Kemenko Marves Jakarta, dan dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Wilayah Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen.

Metode gasing adalah suatu inovasi pembelajaran matematika yang diciptakan dan dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya.

Dengan metode ini, siswa dapat mempelajari operasi matematika seperti penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan pembagian dalam waktu hanya 2 minggu. Program ini telah sukses diterapkan di 55 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

“Kecepatan pembelajaran berhitung melalui Metode Gasing yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes benar-benar mengubah pandangan anak-anak yang sebelumnya takut pada matematika dan berhitung, menjadi senang," lanjut Luhut.

Baca juga: Menlu: IMF dan Bank Dunia Puji Pertumbuhan Ekonomi ASEAN


Luhut berharap, investasi ke sektor pendidikan bisa lebih ditingkatkan agar bisa memberikan kesejahteraan terhadap masyarakat.

“Saya sangat yakin bahwa salah satu kunci penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan mengalokasikan investasi yang lebih besar dalam bidang pendidikan. Karena itu, saya berharap metode gasing akan terus berkembang dan memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan pemahaman numerasi siswa-siswa di Indonesia, serta negara-negara berkembang lainnya di masa depan,” pungkasnya.

Pada Juli lalu, sebanyak 10 siswa Sekolah Dasar alumni Metode Gasing asal Kabupaten Biak Numfor, Papua diundang untuk mengikuti acara dengan Presiden RI Joko Widodo di Jayapura.

Jokowi menilai, metode gasing telah mengubah stigma matematika dari pelajaran yang menakutkan menjadi menyenangkan sehingga anak dapat berhitung dengan mudah. Presiden ingin metode ini bisa diterapkan di seluruh daerah nantinya.

Pada bulan depan, metode gasing telah mendapatkan undangan untuk mengadakan workshop di Kongo selama beberapa hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Pertamina Hulu Rokan Produksi Migas 167.270 Barrel per Hari Sepanjang 2023

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 17 Mei 2024

Spend Smart
3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com