Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menargetkan jumlah penumpang hingga akhir 2023 mengalami kenaikan 60 persen.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kenaikan tersebut mencakup potensi kenaikan penumpang secara historis saat peringatan hari besar, seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Yang jelas (target) 60 persen dibandingkan tahun lalu peningkatannya (termasuk Nataru),” kata Irfan di Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Baca juga: Perkuat Ekosistem, Induk Perusahaan AirAsia Gandeng Garuda Indonesia

Irfan mengungkapkan, umumnya ketika memasuki periode Natal, jumlah penumpang secara historikal mengalami kenaikan rata-rata 25-an persen.

“Kalau Natal itu, biasanya dibandingkan dengan bulan-bulan biasa naik 25-an persen,” ujar Irfan.

“Kan dalam periode Natal itu ada Tahun Baru, kemudian ada cuti panjang. Memang puncaknya banyak saat Natal,” tambah dia.

Untuk mempersiapkan periode Nataru, Garuda Indonesia telah mempersiapkan beberapa tambahan penerbangan. Namun, hal tersebut masih menunggu pemesanan atau demand, yang umumnya dilakukan pada waktu-waktu yang mepet.

“Sudah, kita mempersiapkan penerbangan. Kita masih menunggu banyak orang memesan. Tapi kan orang-orang ini mesannya menjelang (hari libur), bukan jauh-jauh hari,” jelas dia.

“Mempersiapkan penerbangan belum tentu rute (baru), tambahan penerbangan bisa jadi, (tambahan rute) juga bisa jadi, nanti tunggu saja, comming soon,” tegas dia.

Mengutip laman resmi Garuda Indonesia, tahun lalu GIAA mempersiapkan sedikitnya 1,3 juta kursi penerbangan pada periode peak season Natal dan Tahun Baru 2022 - 2023. Optimalisasi kapasitas penerbangan tersebut terdiri dari 503.407 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 116.267 kursi penerbangan untuk rute International yang akan dilayani oleh Garuda Indonesia.

Sementara Citilink mempersiapkan sedikitnya 684.682 kursi penerbangan untuk rute domestik dan 34.560 kursi penerbangan untuk rute internasional. Ketersediaan kursi penerbangan pada periode peak season Nataru tersebut turut ditunjang oleh langkah penambahan frekuensi serta pengoperasian bigger aircraft yang dilaksanakan Garuda Indonesia Group (Garuda Indonesia dan Citilink) pada sejumlah rute penerbangan yang memiliki potensi pertumbuhan demand penumpang yang tinggi.

Baca juga: Erick Thohir: Garuda Indonesia Tetap Premium, Citilink dan Pelita Air Merger