Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Masyarakat Diminta Tak Beli Barang dari LN via Jastip | Menko Airlangga: Toko Kelontong adalah Bisnis Menjanjikan

Kompas.com - 28/09/2023, 05:00 WIB
Aprillia Ika

Penulis

1. Masyarakat Diminta Tak Beli Barang dari Luar Negeri via Jastip, Kenapa?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan berencana memperkuat pengawasan pergerakan barang masuk ke Tanah Air menggunakan jasa titip atau jastip. Pasalnya, praktik jastip dari luar negeri dinilai merugikan negara, baik dari sisi pendapatan maupun persaingan bisnis nasional.

Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC Mohammad Aflah Farobi mengatakan, saat ini pihaknya menyiapkan sejumlah langkah untuk mengawasi praktik jastip. Salah satunya, melalui pembuatan profil atau profiling penumpang yang kerap berpergian melalui bandara.

"Kita memetakan siapa saja seminggu sekali dua kali datang ke bandara, atau di Batam sehari bisa dua kali bolak-balik ke Singapura," jelas Aflah di Bogor, Rabu (27/9/2023).

Pada saat bersamaan, DJBC meminta kepada masyarakat untuk tidak membeli produk dari luar negeri dengan menggunakan jastip.

Aflah menekankan, pembelian barang dari luar negeri dengan jastip merugikan negara, sebab barang yang dibeli tidak dikenakan bea masuk.

"Kita juga mengimbau kepada teman-teman, kalau ada yang buka di medsos dan menemukan open jastip, semoga tidak beli dari sana," tuturnya.

Selengkapnya klik di sini

2. Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Sejumlah masyarakat yang mengikuti uji coba kereta cepat Jakarta Bandung menyatakan lebih memilih KA Argo parahyangan ketimbang kereta cepat untuk perjalanan dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya. 

Mereka beralasan harga tiket KA Argo Parahyangan lebih murah ketimbang harga tiket kereta cepat. Meskipun mereka mengakui perjalanan dengan kereta cepat lebih hemat waktu ketimbang KA Argo Parahyangan.

Sebagai informasi, harga tiket KA Argo Parahyangan sekitar Rp 150.000 untuk kelas ekonomi dan Rp 200.000 untuk kelas eksekutif, kereta Luxury sekitar Rp 500.000, dan kereta Panoramic sekitar Rp 400.000.

Sedangkan harga tiket kereta cepat saat ini belum ditetapkan, namun usulannya sekitar Rp 250.000-350.000 yang dibagi menjadi 3 kelas. Rencananya, PT KCIC juga akan membuat tarif terintegrasi LRT Jabodebek, kereta cepat, dan KA Feeder sebesar Rp 300.000.

Selain alasan variasi harga tiket yang lebih terjangkau, faktor lainnya yakni penumpang KCJB harus menyambung dengan moda transportasi lainnya untuk menuju ke Kota Bandung.

Selengkapnya klik di sini

3. Menko Airlangga Sebut Toko Kelontong Tradisional adalah Bisnis Menjanjikan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengatakan, toko kelontong tradisional adalah bisnis UMKM yang menjanjikan. Hal tersebut disampaikan dalam Konferensi Pers SRC untuk Indonesia: UMKM Berkelanjutan untuk Indonesia Jadi Lebih Baik, Rabu (27/9/2023).

"(Toko kelontong) terus dapat dikembangkan menjadi toko yang lebih modern, terdigitalisasi, dan berdampak luas," kata dia. Ia mengatakan, hal itu didasari pada hasil survei Litbang Kompas untuk Sampoerna Retail Community (SRC).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com