Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Teten Minta TikTok Bikin Perusahaan di Indonesia jika Ingin Berbisnis

Kompas.com - 28/09/2023, 16:46 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki meminta TikTok untuk segera membangun perusahaannya di Indonesia jika masih ingin mengembangkan usaha bisnisnya di Tanah Air.

Sebab, selama ini TikTok hanya mendirikan perwakilan di Indonesia.

"Nah, kita kasih kesempatan mereka. Nanti bukan ini, mereka juga bisa setelah ini nanti dipecah kalau mereka mau TikTok Shop kalau mau bisnis di indonesia mereka boleh, harus buka dulu kantor di Indonesia, harus berbadan hukum Indonesia karena ini termasuk bisnis yang punya risiko tinggi dia harus dapat license," ujar Menkop Teten kepada media di ICE BSD, Tangerang Kamis (28/9/2023).

Baca juga: Menteri Teten Pastikan Pemisahan TikTok Shop dengan TikTok Medsos Tak Rugikan Seller

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (27/9/2023).KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Lebih lanjut, Teten mengatakan, TikTok saat ini hanya memperoleh izin penyelenggara sistem elektronik (PSE) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kemudian, izin dari Kemendag hanya terkait Kantor Perwakilan Perusahaan Perdagangan Asing (KPPA).

Dengan begitu menurut dia TikTok hanya bisa melakukan promosi saja dan bukan berdagang. Padahal berdasarkan faktanya TikTok sudah melakukan aktivitas berdagang melalui TikTok Shop.

"Belum boleh melakukan transaksi. Nah ini mereka sudah melakukan transaksi. Jadi jangan arogan. Pemerintah kalau mau sedikit gigit saja bisa," kata dia.

"Bahkan mereka juga enggak respect dengan ekonomi Indonesia. Karena Kalau mau bisnis ayo kita bisnis tapi juga berkelanjutan," sebut Teten. 

Baca juga: Menkop Teten Minta TikTok Segera Tutup Sendiri Platform TikTok Shop

"Kalau membunuh UMKM, daya beli juga nanti rubuh kita enggak bisa bisnis jangka panjang, gitu," tegas Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com