Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tertekan Terimbas Konflik Israel-Palestina

Kompas.com - 09/10/2023, 10:37 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali tertekan pada awal perdagangan Senin (9/10/2023). Salah satu sentimen yang menyebabkan depresiasi rupiah ialah eskalasi konflik antara Israel dengan Palestina.

Berdasarkan data Bloomberg, kurs mata uang Garuda dibuka melemah 0,20 persen ke level Rp 15.644 per dollar AS. Depresiasi berlanjut pada awal perdagangan, di mana hingga pukul 10.00 WIB, rupiah melemah 0,32 persen ke level Rp 15.662 per dollar AS.

Pelemahan rupiah itu selaras dengan indeks dollar AS yang terpantau menguat. Mengacu data Investing, indeks dollar AS (DXY) menguat sekitar 0,20 persen ke ksiaran 106,25.

Baca juga: Mahalnya Iron Dome, Teknologi Israel Penghalau Roket Hamas

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, salah satu penyebab menguatnya dollar AS ialah konflik antara Israel dengan Hamas Palestina. Dengan telah dideklarasikannya perang oleh Israel terhadap Hamas, pelaku pasar memilih untuk menghindari aset dinilai berisiko.

"Penguatan dollar AS juga ditopang oleh sentimen hindar risiko karena konflik saling serang antara Hamas dan Israel yang menimbulkan ribuan korban jiwa," kata dia kepada Kompas.com, Senin.

"Pasar mungkin mengantisipasi kemungkinan konflik ini meluas. Seperti diketahui, dollar AS termasuk aset aman seperti emas," sambungnya.

Baca juga: Turis Indonesia Tercatat Paling Boros saat Berkunjung ke Israel

Sebagai informasi, Kabinet Keamanan Israel resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada Minggu (8/10/2023) kemarin. Deklarasi ini merupakan tindak lanjut dari serangan roket yang diluncurkan Hamas ke Israel hingga melintasi Ibu Kota Israel, Tel Aviv pada Sabtu (7/10/2023).

Keputusan Kabinet Keamanan Israel mendeklarasikan perang secara resmi merupakan peristiwa pertama sejak Perang Yom Kippur 1973. Setelah deklarasi diumumkan, agresi militer Israel langsung dilakukan di Gaza, Palestina.

Dengan melihat persitiwa tersebut, Ariston memproyeksi, rupiah bergerak cenderung melemah pada hari ini. Bahkan, ia tidak menutup kemungkinan rupiah melemah ke level Rp 15.700 per dollar AS.

"Potensi pelemahan (rupiah) ke arah Rp 15.650, dengan potensi support di sekitar Rp 15.580. Peluang tetap terbuka untuk ke Rp 15.700," ucap dia.

Baca juga: Indonesia Gratiskan Tarif Impor Kurma dan Minyak Zaitun Asal Palestina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com