Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Resmi Punya Bursa CPO

Kompas.com - 13/10/2023, 10:24 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan resmi meluncurkan bursa CPO.

Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan, dengan pembentukan bursa CPO ini diharapkan mimpi Indonesia untuk memiliki harga CPO yang adil bisa terwujud.

"Dengan pembentukan bursa CPO ini diharapkan mimpi kita, mimpi Indonesia untuk memiliki harga acuan CPO yang adil, transparan, real time bisa segera terwujud," ujar Didid dalam peluncuran Bursa CPO, Jumat (13/10/2023).

Baca juga: Bursa CPO Indonesia Masih dalam Proses Penyusunan

Lebih lanjut Didid mengatakan, perdagangan melalui bursa CPO ini bersifat voluntary atau sukarela. Artinya tidak semua pengusaha CPO diwajibkan untuk menjual CPOnya melalui bursa CPO.

"Namun kami nyakin seluruh pelaku usaha bersedia untuk berpartisipasi dalam upaya menegakan marwah CPO di bumi nusantara," kata Didid.

Didid juga mengatakan, pihaknya mendorong para UMKM dan pengusaha kelapa sawit tetap ikut serta dalam bursa CPO. Sebab dengan melakukan perdagangan di bursa CPO menempatkan penjual dan pembeli dalam level permainan yang sama (level playing field).

"Melalui kekuatan tawar yang sama perdagangan melalui bursa CPO akan mempertemukan many seller dan many buyer," jelas dia.

Baca juga: Pengamat: Bursa CPO Bukan Solusi untuk Permasalahan Industri Sawit di RI


Sementara itu Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) mengatakan, dengan adanya bursa CPO ini, Indonesia tidak lagi berpatokan pada bursa CPO rotterdam. Apalagi, kata dia, banyak pengusaha yang mengeluhkan bursa CPO rotterdam tidak seimbang.

"Mereka itu mengeluhkan harga di bursa rotterdam itu tidak sesuai dengan harga pungutan biaya ekspor Indonesia. Selain itu, kita kan produsen CPO terbesar tapi masa terus patokannya bursa CPO rotterdam," ujar Mendag Zulhas.

"Ke depan kita berharap dengan adanya bursa CPO ini, barometernya di kita. Masa kita ikut orang, enggak malu," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com