Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Hitung Kupon ORI024T3

Kompas.com - 13/10/2023, 08:27 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Obligasi Negara Ritel atau ORI seri ORI024T3 dan ORI024T6 sudah bisa dipesan oleh masyarakat luas secara online melalui e-SBN.

ORI adalah salah satu instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia (WNI) melalui mitra distribusi di pasar perdana.

ORI024T3 dan ORI024T6 adalah ORI kedua yang diterbitkan pemerintah dengan dua pilihan jangka waktu, yaitu 3 tahun dan 6 tahun.

Investor bisa melakukan pembelian ORI024 mulai Rp 1 juta, dan maksimal Rp 5 miliar untuk ORI024T3 dan Rp 10 miliar untuk ORI024T6.

Bagaimana cara menghitung kupon atau imbal hasil ORI024T3?

Baca juga: Mengenal Apa Itu SBN, Jenis, dan Keuntungannya

Cara hitung kupon ORI024T3

Kupon atau imbal hasil akan dibayarkan setiap bulan, dengan pembayaran kupon dilaksanakan tanggal 15 setiap bulannya.

Kupon pertama ORI024T3 akan dibayarkan tanggal 15 Desember 2023, sedangkan pembayaran terakhir dilakukan tanggal 15 Oktober 2026.

Dalam hal pembayaran kupon bukan hari kerja, maka pembayaran kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi bunga.

Adapun kupon ORI bersifat tetap atau fixed rate. Tingkat bunga ORI024T3 sebesar 6,1 persen.

Baca juga: Mengenal Apa Itu SBR, Imbal Hasil, dan Risikonya

Dilansir dari informasi resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kupon per unit yang dibayar pertama kali tanggal 15 Desember 2023 sebesar Rp 6.231, dengan perhitungan sebagai berikut:

  • 7/31 x 1/12 x 6,10% x Rp 1.000.000 = Rp 1,148, ditambah kupon per unit untuk satu bulan penuh sebesar Rp 5.083 (1/12 x 6,10% x Rp 1.000.000).

Angka 7 dari formula di atas adalah jumlah hari dari tanggal 8 November 2023 sampai dengan tanggal 15 November 2023.

Baca juga: Daftar 32 Mitra Distribusi untuk Beli Sukuk Ritel SR019

Lebih lanjut, kupon per unit yang dibayar kedua kali dan setiap bulan sampai dengan tanggal jatuh tempo sebesar Rp 5.083, dengan rincian perhitungan berikut:

  • 1/12 x 6,10% x Rp 1.000.000 = Rp 5.083

Sehingga, total kupon untuk 10 unit ORI024T3 (sebesar Rp 10.000.000) adalah arP 5.083 X 10 unit = Rp 50.830.

Investor akan dikenakan Pph final sebesar 10 persen atas kupon yang diterima. Sebagai contoh pengenaan PPh final untuk kupon kedua dan setiap bulan 10 unit ORI024T3 yaitu Rp 50.830 x 10% = Rp 5.083.

Kupon kedua dan setiap bulan yang bersih diterima investor setelah dikurangi PPh final 10 persen adalah Rp 50.830 - Rp 5.083 = Rp 45.747.

Demikian ulasan mengenai cara menghitung kupon ORI024T3. Informasi selengkapnya mengenai cara beli ORI024 bisa dilihat di sini.

Baca juga: Cara Beli Sukuk Ritel Terbaru SR019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com