Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Pemanfaatan Paylater: Bijak agar Tak Terjebak

Kompas.com - 13/10/2023, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Salsabilla Ayundha Martsha Buana, Gerry Marvinson, Janice Atalie Leow, Azka Zukhrufa, dan Keni*

BERBELANJA sebagai aktivitas menyenangkan tampaknya semakin menjangkiti kawula muda. Toko online dengan berbagai kemudahannya menyediakan fasilitas pembayaran secara digital.

Padahal pada tahap awal peluncuran toko online, sistem pembayaran menjadi salah satu permasalahan.

Pembeli seringkali memiliki keraguan dalam membayar karena takut barang yang dipesan tidak dikirim, tidak sesuai, ataupun terjadi gangguan saat membayar secara online yang menyebabkan kerugian pada pengguna.

Itu cerita dulu. Kini banyak perusahaan fintech menawarkan solusi dengan memperkenalkan fitur paylater sebagai alat pembayaran yang dapat membantu konsumen.

Munculnya paylater tidak terlepas dari perubahan pola pengeluaran dan kebutuhan finansial yang semakin kompleks, terutama di kalangan anak muda.

Dalam lingkungan ekonomi yang tidak pasti, banyak anak muda menghadapi tantangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti biaya kuliah, transportasi, atau bahkan hiburan, tanpa memiliki penghasilan tetap yang stabil.

Paylater hadir sebagai solusi untuk mengatasi keraguan pembeli terhadap toko online. Paylater memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian tanpa harus membayar segera dan memberikan fleksibilitas dalam mengelola keuangan.

Paylater adalah layanan finansial yang memungkinkan pengguna melakukan pembelian secara daring atau luring tanpa harus membayar segera.

Pengguna dapat memanfaatkan barang atau layanan yang mereka butuhkan, dan kemudian membayar tagihan dalam waktu tertentu, biasanya dalam beberapa minggu atau bulan.

Layanan paylater seringkali tersedia dalam bentuk aplikasi atau dapat digunakan saat berbelanja secara daring.

Cara kerja paylater adalah pengguna melakukan pembelian, dan jumlah yang harus dibayar akan diakumulasikan dalam akun paylater mereka.

Pengguna kemudian memiliki batas waktu tertentu untuk membayar tagihan tersebut, biasanya dengan bunga atau biaya administrasi yang ditentukan.

Dampak negatif paylater

Hasil penelitian yang dilakukan tim penulis pada 210 orang menunjukkan 122 orang yang menggunakan paylater.

Mereka adalah anak muda yang berusia antara 21 tahun hingga 24 tahun, memiliki pendidikan terakhir di tingkat SMA, masih pelajar/mahasiswa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com