BADUNG, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal 2020 berdampak besar pada kondisi perekonomian sebagian besar orang, termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Salah satu pelaku UMKM dan pemilik usaha camilan tempe atau Tempe Man, Benny Santoso mengatakan, bisnis camilan tempe miliknya sempat goyah selama pandemi Covid-19 lantaran seluruh aktivitas masyarakat dilakukan di dalam rumah.
Padahal, bisnisnya bergantung pada kegiatan pariwisata di Bali.
Baca juga: Pentingnya Asuransi Mikro untuk Pelaku UMKM
Benny mengatakan, bisnis yang dimulai sejak 2016 tersebut berupaya meningkatkan transaksi dengan bergabung ke marketplace Tokopedia pada 2020.
Ia mengatakan, produk olahan tempe yang dibuat dengan berbagai varian seperti cokelat, keju, black pepper, dan original tersebut laku di pasar online.
"Sejak berjualan di Tokopedia, omzet bulanan Tempe Man meningkat hingga puluhan juta rupiah, kita memanfaatkan berbagai fitur dan kampanye dari Tokopedia. Sampai rumah ini lunas KPR-nya berkat jualan di Tokopedia," ujarnya.
Baca juga: Tiga Langkah Mengelola Keuangan bagi Pelaku UMKM
"Konsumen Tempe Man itu lebih banyak anak muda dan perempuan ya, sebagian besar dari Bali dan Jaksel," sambungnya.
Benny mengatakan, ide bisnis cemilan tempe ini bermula saat mengerjakan tugas akhir kuliahnya. Saat itu, ia membuat tempe rasa keju.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya