Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Depresiasi Rupiah Masih Aman

Kompas.com - 24/10/2023, 11:20 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keyakinannya bahwa depresiasi rupiah masih berada dalam tingkat yang aman, termasuk kondisi sektor riil, sektor keuangan, maupun inflasi.

“Kalau persentase depresiasi mata uang kita, juga masih aman,” kata Jokowi pada acara BNI Investor Daily Summit 2023 di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Sebagai informasi, kurs rupiah terus mengalami tren penurunan di mana pada April 2023 lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 14.600-an, namun nilai tukar terus melemah, dan pada hari ini nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.876 per dollar AS.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Menguat di Awal Sesi Perdagangan

Ilustrasi rupiah.PIXABAY/ROBERT LENS Ilustrasi rupiah.

Pemerintah juga mengamati situasi pelemahan ekonomi global, namun Jokowi menyebut bahwa Indonesia masih mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. 

Dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Jokowi menyampaikan bahwa hingga tanggal 13 Oktober 2023, pemerintah masih memiliki cadangan dana sekitar Rp 616 triliun, yang menunjukkan keuangan negara masih dalam kondisi yang stabil hingga tahun 2024 mendatang.

Jokowi juga menyebut bahwa pertumbuhan kredit yang dikomunikasikan oleh Gubernur Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebesar 8,69 persen, merupakan angka yang baik.

Meski demikain, Jokowi terus mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu opsi yang sedang dibahas adalah memberikan insentif di sektor properti sebagai upaya untuk menjaga perekonomian.

Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

“Kita berencana memberikan (insentif) dimana PPN akan ditanggung oleh pemerintah dan untuk perumahan MBR, kita berencana memberikan bantuan keuangan administrasi, untuk mentriger ekonomi kita,” lanjutnya.

Di sisi lain, Jokowi juga menyinggung pertumbuhan penerimaan pajak yang masih positif sebesar 5,6 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa bisnis masih berjalan dan ekonomi Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Whats New
Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Work Smart
Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Whats New
Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Whats New
AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

Whats New
[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com