Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegaskan Tak Ada Konflik Kepentingan, Mentan Amran: Aku Tutup Perusahaan yang Berhubungan dengan Pertanian....

Kompas.com - 25/10/2023, 14:50 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Definitif Amran Sulaiman menegaskan, tidak ada konflik kepentingan dengan perusahaannya di balik pemilihannya yang ditunjuk kembali menjadi Menteri Pertanian.

Dia menyatakan, perusahaanya yang di bidang pertanian telah ditutup ketika dirinya menjabat sebagai Menteri Pertanian di tahun 2014-2019 era Kabinet Kerja yang juga dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pernah aku main-main di sini? Pernah aku titip? Enggak, enggak ada kompromi," ujarnya kepada media di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: Usai Dilantik Jokowi, Mentan Amran: Tekan Impor Dulu Agar Bisa Swasembada Pangan

"Perusahaanku, aku tutup yang berhubungan dengan pertanian, perusahaan yang (produksi) racun tikus. tapi yang lain jangan ditutup dong enggak ada hubungan dengan pertanian. Intinya Mentan tidak punya konflik kepentingan," sambung Amran menegaskan.

Amran mengatakan, dengan ditunjuknya dia sebagai Menteri Pertanian oleh Kepala Negara Presiden Joko Widodo (Jokowi), dia ditugaskan untuk menggenjot produksi beras.

Bahkan dia optimistis bisa mengembalikan Indonesia menjadi negara yang swasembada beras. Sebab dia mengatakan, Indonesia terakhir kali swasembada beras pada tahun 2021 yang lalu.

"Fokus pangan, padi, jagung, ini penting banget. Impor ini 3,5 juta ton kita menekan dulu ke titik 0, Insya Allah masuk swasembada kembali. Bisa, karena dulu swasembada semua," ungkapnya.

"Pak Wakil Menteri Pertanian, Dirjen hebat-hebat. Percaya deh ini berubah, semudah membalikan telapak tangan. Manusia yang berhasil manusia yang optimis," sambung dia.

Berdasarkan catatan Kompas.com, Mentan Amran pernah menjabat sebagai Direktur Utama Kelompok Usaha Tiran Group.

Jika dirunut ke belakang, nama Amran menjadi besar karena formula racun tikus ampuh yang ditemukannya. Formula ini diberi label Tiran (Tikus Diracun Amran).

Lebih dari 2,5 juta petani di Indonesia menggunakan formula racun tersebut. Racun ini juga diekspor ke Jepang, Malaysia, Vietnam, Thailand dan sejumlah negara asia lainnya.

Dari temuan inilah, Amran menerima penganugrahan Satyalancana dari Presiden SBY pada 2007 karena dinilai berhasil melakukan pengentasan hama pertanian di 168 kabupaten di Indonesia. Amran pun lebih dikenal sebagai seorang pengusaha racun tikus.

Baca juga: Jadi Mentan, Amran Targetkan RI Swasembada Beras

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com