Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Nugroho SBM
Dosen Universitas Diponegoro

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang

Mengurangi Dampak Negatif Dominasi Bank Besar

Kompas.com - 26/10/2023, 10:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HASIL survei yang dilakukan Bank Indonesia pada Oktober 2023, sebanyak 98 persen responden menyatakan sangat percaya dan percaya kepada stabilitas sistem keuangan Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Solihin Juhro dalam peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan Nomor 41 dan Seminar Tentang Stabilitas Sistem Keuangan.

Namun, Solihin mengatakan, ada lima tekanan (shocks) eksternal dan lima kerentanan yang bisa saja menganggu stabilitas sistem keuangan jika tidak dikelola dengan baik. Kelima tekanan dari faktor eksternal adalah sebagai berikut:

Pertama, melambatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara maju di dunia termasuk Tiongkok yang merupakan salah satu rekan dagang utama Indonesia.

Kedua, menurunnya harga komoditas primer yang diekspor Indonesia seperti batubara karena melemahnya permintaan dari Tiongkok dan India.

Ketiga, potensi adanya kenaikan bunga acuan Amerika Serikat atau Fed Rate karena masih tingginya inflasi di AS.

Keempat, aliran modal asing keluar dari negara-negara sedang berkembang ke negara-negara maju yang menyebabkan mayoritas mata uang negara-negara sedang berkembang, termasuk Indonesia, mengalami pelemahan atau depresiasi terhadap dollar AS.

Kelima, gangguan pada sistem layanan, sistem pembayaran, dan sarana pendukung lewat serangan siber (cyber attack).

Sedangkan kelima faktor yang bisa menyebabkan kerentanan (vulnerability) pada stabilitas keuangan Indonesia adalah sebagai berikut:

Pertama, dominasi bank besar dalam sistem keuangan Indonesia. Kedua, terkonsentrasinya sumber dana pihak ketiga perbankan pada nasabah besar dan pada instrumen keuangan jangka pendek.

Dana tersebut sewaktu-waktu bisa berpindah ke instrumen keuangan lain yang memberikan hasil (yield atau return) lebih tinggi.

Ketiga, kredit yang terkonsentrasi pada sektor dan rantai nilai (value chain) tertentu dan pada debitur-debitur besar.

Keempat, sumber pertumbuhan ekonomi yang berasal hanya dari sektor tertentu antara lain sektor manufaktur dan sektor berbasis komoditas.

Kelima, saling terhubungnya (interconnectedness) antarberbagai lembaga keuangan, baik bank maupun non ank.

Dominasi bank besar

Salah satu faktor yang menyebabkan kerentanan pada stabilitas sistem keuangan di atas yang menarik untuk dibahas adalah dominasi bank besar dalam sistem keuangan di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com