Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Global Kian Pelik, Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Masih Terjaga

Kompas.com - 26/10/2023, 10:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan, kondisi ekonomi global dihadapi ketidakpastian yang semakin meningkat. Di tengah kondisi global yang menantang, perekonomian nasional dinilai masih terjaga.

Sri Mulyani mengatakan, saat ini perekonomian dunia diwarnai oleh beragam sentimen, mulai dari konflik geopolitik Rusia-Ukraina serta Israel-Hamas, tingkat inflasi yang belum kembali mencapai target di sejumlah negara, tingginya suku bunga acuan yang akan berlangsung lama, hingga volatilitas pasar keuangan global.

"Dengan situasi yang cukup dinamis tersebut dan menantang, kita lihat ekonomi kita di dalam negeri masih terjaga," ujar dia, dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Oktober 2023, Rabu (25/10/2023).

Pernyataan itu disampaikan Sri Mulyani dengan melihat berbagai indikator ekonomi Indonesia yang sebagian besar sedikit menurun, namun tetap positif. Mulai dari indeks optimisme masyarakat yang menurun namun tetap positif di 121,7.

Baca juga: Rupiah Melemah Dekati Level 16.000, Sri Mulyani: Dollarnya yang Menguat...

Kemudian, puchasing manager index (PMI) Indonesia juga tercatat menurun ke level 52,3. Hingga konsumsi listrik yang tumbuh melambat untuk sektor bisnis dengan pertumbuhan 9,4 persen, sementara sektor industri sudah terkontraksi 0,3 persen.

Melihat perkembangan indikator-indikator tersebut, Sri Mulyani menyebutkan, berbagai lembaga internasional memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih resilien di kisaran 5 persen. IMF, Bank Dunia, dan Bloomberg Consensus memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5 persen, sementara OECD memasang angka proyeksi yang sedikit lebih rendah, yakni sebesar 4,9 persen.

"Lembaga-lembaga internasional masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih resilien di kisaran angka 5 persen," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Beberkan Kondisi Perekonomian Global Terkini, Sri Mulyani: Ketidakpastian Meningkat...

Adapun pemerintah sendiri memproyeksi, pada kuartal III-2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1 persen. Pertumbuhan itu akan didukung oleh konsumsi domestik yang meningkat seiring dengan aktivitas menjelang pemilu serta inflasi yang terus menurun.

Dengan demikian, secara keseluruhan tahun 2023, produk domestik bruto (PDB) RI diproyeksi tumbuh sebesar 5,1 persen. Sri Mulyani memastikan, pemerintah akan menggunakan berbagai alat yang dimiliki untuk merealisasikan proyeksi tersebut.

"Dengan situasi yang semakin dinamis, konsumsi masih terjaga confidence-nya, dan juga kita menjaga stabilitas ekonomi," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Curhat Sri Mulyani: Jadi Menkeu Terbaik kayaknya Enak, Enggak Juga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com