Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Menguat di Awal Sesi, Rupiah Turun Tipis

Kompas.com - 27/10/2023, 09:36 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (27/10/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah tipis pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.18 WIB, IHSG berada pada level 6.728,9 atau naik 0,2 persen (14,4 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.714,51.

Sebanyak 230 saham melaju di zona hijau dan 159 saham di zona merah. Sedangkan 204 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 806 miliar dengan volume 2,5 miliar saham.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas berada di teritori positif. Nikkei Jepang menguat 1,03 persen (305,2 poin) pada level 30.907,9, Hang Seng Hong Kong bertambah 1,29 persen (220,37 poin) pada posisi 17.258,31, Shanghai Komposit pada posisi 2.991,3 atau naik 0,14 persen (4,1 poin), dan Strait Times menguat 0,001 persen (0,03poin) pada level Rp 3.071,73.

Baca juga: IHSG Diprediksi Lanjut Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah berada pada level Rp 15.922 per dollar AS, atau melemah 2 poin (0,01 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.920 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena data PDB AS kuartal III-2023 sebesar 4,9 persen atau lebih bagus dibandingkan kuartal II-2023, 2,1 persen.

Data ini menunjukkan ekonomi AS masih solid sehingga masih memungkinkan untuk Bank Sentral AS menaikan suku bunga acuannya untuk meredam inflasi ke target 2 persen.

“Hari ini rupiah mungkin bisa melemah lagi ke arah Rp 15.950 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.880- Rp 15.900 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: IHSG Ambles 1,75 Persen, Rupiah Ikut Melemah

 


Selain itu ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga masih memicu sentimen hindar risiko di pasar keuangan yang membebani rupiah sebagai aset berisiko.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com