Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Lo Kheng Hong Bedakan Investor Saham, Spekulan, dan Penjudi

Kompas.com - 27/10/2023, 10:32 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Investor ternama Lo Kheng Khong memiliki cara untuk membedakan antara investor saham, spekulan, dan penjudi.

“Dalam konteks investasi saham, ada perbedaan antara investor saham, spekulan, dan penjudi,” kata Lo Kheng Hong di Main Hall BEI, Kamis (26/10/2023).

Investor saham adalah orang yang melakukan analisis menyeluruh terhadap perusahaan sebelum membuat keputusan investasi,” tambahnya.

Baca juga: Cuan Lebih dari 100 Persen, Lo Kheng Hong Jual Saham GJTL Senilai Rp 14,8 Miliar

Menurut dia, investor saham adalah mereka yang melihat faktor-fundamental perusahaan seperti laba, penjualan, dan laporan keuangan perusahaan sebelum berinvestasi.

Spekulan, di sisi lain, mungkin tidak melakukan analisis yang sama dan lebih fokus pada pergerakan harga saham dan efek pasar. Tidak jauh berbeda, penjudi, di sisi lain, berinvestasi berdasarkan perasaan atau keberuntungan semata, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor fundamental perusahaan.

Baca juga: Intip Dua Sektor Jagoan Lo Kheng Hong untuk Berinvestasi Saham

Dia mengatakan, untuk menjadi investor saham yang sukses, sangat penting untuk melihat data kas perusahaan dari masa lalu, agar dapat memberikan gambaran yang lebih baik saat ini dan di masa depan.

Misalnya, jika perusahaan mengalami rugi selama lima tahun terakhir, kemungkinan besar akan terus mengalami kerugian di masa depan.

Baca juga: Mau Jadi Full Time Trader? Simak Saran Lo Kheng Hong

 


Sebaliknya, jika laba perusahaan terus meningkat selama beberapa tahun terakhir, kemungkinan besar akan terus bertumbuh di masa mendatang.

“Kalau kita tau fundamental perusahaan, dan kita membeli sahamnya, itu artinya kita sedang berinvestasi,” tegas dia.

Tapi, jika sama sekali tidak mengetahui fundamental perusahaan, dan hanya bermodalkan informasi yang didapat dari teman, pom-pom saham, tentu itu tidak ubahnya dengan bermain judi, atau menjadi spekulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com