JAKARTA, KOMPAS.com - Video pendek tak sekadar untuk ditonton sebagai hiburan, tetapi juga sebagai referensi belanja masyarakat. Ini berdasarkan sebuah laporan survei bertajuk "Indonesia Short Video White Paper 2023."
Survei yang diterbitkan oleh Ipsos dan SnackVideo itu mencatat bahwa 22 persen masyarakat Indonesia menggunakan video pendek sebagai referensi saat berbelanja.
“Penetrasi video pendek dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia telah mencapai 70 persen. Menurut hasil riset tersebut, masyarakat tak lagi hanya menonton video pendek untuk menghabiskan waktu (56 persen) atau mencari hiburan (53 persen), tetapi juga untuk kebutuhan berbelanja (22 persen),” kata Head of Marketing SnackVideo Indonesia Dina Bhirawa dalam siaran pers, Selasa (31/10/2023).
Baca juga: Survei: TikTok Shop Bikin Pengguna Kurangi Belanja di Toko Fisik dan E-commerce
Sepanjang kuartal III-2023 (Juli sampai September), tercatat peningkatan jumlah UMKM yang mempromosikan produknya di SnackVideo sebesar 135 persen.
Peningkatan ini terjadi karena semakin banyak pelaku UMKM yang melihat bahwa SnackVideo merupakan pilihan platform video pendek yang efektif dalam mempromosikan produk.
Selain karena karakteristik konten video pendek di SnackVideo yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, tim dari SnackVideo juga akan membantu dalam implementasi strategi promosi dan marketing.
Baca juga: Ramai di Internet, Apa Dampak VOMO untuk Penggemar Belanja Online?
“Kami ingin pelaku UMKM bisa terus maju dan naik kelas lewat pemanfaatan digital marketing, terutama lewat konten video pendek yang saat ini sedang happening," ujar Dina.
Dia mengatakan, SnackVideo dapat menjadi platform video pendek yang tepat untuk mempromosikan bisnis. Sebab, ada 43 juta pengguna aktif bulanan SnackVideo yang tersebar di seluruh Indonesia, yang didominasi oleh generasi millenial dan Gen-Z.