Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Stasiun Rangkasbitung Tahap 2 Ditargetkan Rampung 2024

Kompas.com - 31/10/2023, 11:08 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan pembangunan perluasan Stasiun Rangkasbitung Tahap II ditargetkan rampung 2024. Pengembangan Stasiun Rangkasbitung ini merupakan kelanjutan dari pengembangan Tahap I yang telah dimulai sejak 2022 .

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengembangan stasiun ini akan semakin meningkatkan daya tampung stasiun sehingga akan meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penumpang yang jumlahnya semakin meningkat.

"Pembangunannya sudah dimulai dan kita harapkan dapat diselesaikan pada tahun 2024 mendatang. Ini adalah upaya kami bagaimana konektivitas antara Banten, Jakarta, dan sekitarnya semakin baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (30/10/2023).

Baca juga: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung Kembali Normal

Setelah pengembangan ini, jarak kedatangan antarkereta (headway) di Stasiun Rangkasbitung juga akan semakin singkat, yang tadinya 15 menit menjadi 6 menit atau 2,5 kali lebih cepat.

Kemudian, pengembangan juga akan mempermudah aksesibilitas penumpang karena adanya integrasi dengan terminal dan tambahan akses masuk stasiun melalui sisi belakang.

Begitupun dari sisi kapasitas dan keselamatan, pengembangan stasiun akan meningkatkan kapasitas stasiun dari 38.000 penumpang per hari menjadi 83.000 penumpang per hari serta dapat meningkatkan aspek keselamatan dengan menghilangkan passenger crossing dan penutupan perlintasan sebidang.

Baca juga: Jalur KA Rangkasbitung-Labuan Direaktivasi, Bagaimana Nasib Rumah Warga di Atas Rel?


Selain Stasiun Rangkasbitung, Kemenhub juga mengembangkan Stasiun Maja sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan transportasi massal kereta api di wilayah Aglomerasi Jabodetabek.

Adapun pengembangan yang dilakukan di Stasiun Maja berupa Transit Oriented Development (TOD) yang dibangun oleh pengembang kota baru di Maja serta menyediakan angkutan pengumpan (feeder) dari kawasan pemukiman menuju stasiun dan sebaliknya.

Menhub bilang, pengembangan Stasiun Rangkasbitung dan Maja ini perlu dilakukan lantaran dalam sehari sekitar 40.000 sampai 50.000 penumpang dari Banten dan sekitarnya menuju Jakarta.

Artinya sekitar 15 persen penduduk di sekitar sini menggunakan kereta api untuk beraktivitas. "Kereta api merupakan konsep transportasi massal perkotaan yang menjadi suatu keharusan dan harus terus dikawal pembangunannya," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com