Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HMSP Dukung UMKM Asal Pulau Terluar RI Jajaki Pasar Ekspor

Kompas.com - 02/11/2023, 19:29 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) melalui program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) mendukung usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnisnya, tanpa kecuali merambah pasar ekspor. Ini termasuk pula bagi UMKM di pulau terluar RI.

Punya minat yang besar pada pemberdayaan masyarakat membuat Marvio B Pantas (28 tahun) terdorong merintis usaha Dekema untuk membantu memasarkan komoditas petani asal Pulau Sangihe, salah satu pulau terluar Indonesia.

Dekema, yang berdiri sejak 2021, saat ini menjadi salah satu Duta Ekspor Indonesia Timur mewakili Provinsi Sulawesi Utara.

Baca juga: Memperkuat Bisnis UMKM Logistik dengan Pengelolaan Catatan Keuangan

Ilustrasi UMKM. SHUTTERSTOCK/HANANEKO_STUDIO Ilustrasi UMKM.

Duta Ekspor Indonesia Timur adalah program kolaborasi HMSP bersama Yayasan Business & Export Development Organization (BEDO). Kolaborasi ini bertujuan mencetak pelaku UMKM yang mampu menembus ekspor, termasuk dari Indonesia Timur.

Upaya Sampoerna melalui SETC itu dilakukan untuk membuka akses pasar dalam negeri dan luar negeri. Setelah melalui seleksi, pendampingan dan pelatihan, Sampoerna membawa Dekema untuk mengikuti ajang pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten yang merupakan pengalaman pertama bagi Marvio.

Mario mengatakan sebagai UMKM asal pulau terluar, bisa mengikuti Trade Expo Indonesia 2023 merupakan pengalaman yang luar biasa. Melalui TEI 2023, ia berharap produk komoditas unggulan asal Sangihe seperti olahan pala, vanila dan minyak kelapa bisa dikenal luas, bahkan diekspor dengan nilai tambah, bukan sebatas bahan baku.

“Saya berharap melalui Trade Expo Indonesia bisa memperkenalkan produk kami di daerah sekaligus bisa membuka akses pasar berkenalan dengan buyer untuk ekspor,” ujarnya.

Baca juga: UMKM Gula Aren dan VCO Asal Gorontalo Bidik Peluang Ekspor

Awalnya pada 2020, Marvio aktif mengedukasi petani untuk menggarap potensi lokal di Sangihe. Namun, seiring waktu ada kebutuhan untuk menciptakan produk bernilai ekonomi.

“Kalau tidak ada produk yang bisa dijual itu rasanya kurang karena petani butuh sesuatu yang nyata. Tahun 2021 kami memutuskan mulai produksi awal yakni minyak kelapa,” paparnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com