Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penurunan Tarif Bikin Pendapatan IMC Pelita Logistik Tergerus

Kompas.com - 14/11/2023, 16:10 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Emiten logistik pelayaran PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) memperkirakan pendapatan perseroan akan turun pada 2023.

Direktur Keuangan PSSI Yolanda Watulo memperkirakan penurunan tarif untuk segmen fasilitas muatan apung (FLF) dapat menekan pendapatan perusahaan di tahun ini sekitar 5 persen.

“Pendapatan tahun ini kami memproyeksikan penurunan sekitar 5 persen dari tahun lalu, ini dampak dari penurunan tarif untuk segmen FLF,” kata Yolanda, secara virtual, Selasa (14/11/2023).

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Metanol, HUMI Beli Kapal Tanker

“Walaupun ada penurunan 5 persen, namun kami optimis pendapatan kami bisa mencapai 100 juta dollar AS tahun ini,” lanjut dia.

Pada 2022, PT IMC Pelita Logistik mengantongi pendapatan 119,3 juta dollar AS. Sementara tahun ini, perusahaan logistik tersebut diperkirakan hanya akan mencatkan pendapatan 100 juta dollar AS, atau setara dengan Rp 1,5 triliun (kurs Rp 15.7101 per dollar AS).

Dari sisi laba, Yolanda menilai adanya upaya penjualan beberapa aset perusahaan dapat mendukung perolehan laba, namun tentu tidak signifikan.

Per September 2023, perusahaan mencatat kenaikan laba bersih periode berjalan 6 persen meskpun pendapatan usaha terkoreksi.

“Penjualan aset, membuat dari segi net prtofit kami kurang lebih sama dari tahun lalu,” jelas dia.

Baca juga: Shell Gugat Greenpeace Rp 32,96 Miliar, Imbas Penyusupan ke Kapal Tanker

Berdasakan laporan keuangan, PSSI membukukan pendapatan usaha sebesar 79 juta dollar AS pada kuartal III-2023, lebih rendah 8 persen dibanding pendapatan dengan periode yang sama berakhir 30 September 2022 yaitu senilai 85 juta dollar AS.

Direktur PSSI Harry Tjhen mengatakan, penurunan pendapatan usaha di antaranya karena penurunan sewa berjangka (time charter) pada segmen operasi MV, dan penurunan jumlah volume angkut (freight charter) pada segmen fasilitas muatan apung (FLF) dan tongkang (T&B).

“Hingga 30 September 2023, jumlah kuantitas angkutan PSSI sebesar 16,5 juta metrik ton,” ujar Harry.

Baca juga: Pendapatan HUMI Naik 7,3 Persen per Kuartal III-2023, Ditopang Jasa Sewa Kapal

Adapun untuk mendorong kinerja, perusahaan melakukan sejumlah efisiensi, termasuk dari segi biaya untuk mengimbangi pendapatan usaha yang menurun. Efisiensi tersebut menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 9 persen menjadi 48 juta dollar AS.

“Perseroan mendapatkan tambahan keuntungan atas penjualan aset tetap sebesar 15 juta dollar AS, sehingga laba bersih untuk periode 9 bulan pertama sebesar 35 juta dollar AS atau naik 6 persen dari perolehan pada September 2022 sebesar 33 juta dollar AS,” jelasnya.

Per akhir September, nilai aset Perseroan berjumlah 198 juta dollar AS. Liabilitas tercatat 36 juta dollar AS, dan ekuitas sebesar 162 juta dollar AS.

Adapun tingkat pengembalian aset berada di level 18 persen, dan tingkat pengembalian terhadap ekuitas 22 persen. Rasio utang terhadap aset yang relatif rendah sebesar 9 persen, dan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 11 persen.

Baca juga: Pertamina Tambah Dua Kapal Pengangkut Elpiji

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com