Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Perdagangan RI Catat Surplus 42 Bulan Berturut-turut

Kompas.com - 15/11/2023, 13:20 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Oktober 2023. Ini merupakan surplus ke-42 secara berturut-turut sejak Mei 2020.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, nilai surplus neraca dagang RI mencapai 3,48 mililar dollar AS pada Oktober 2023. Angka ini lebih tinggi 70 juta dollar AS dibanding bulan sebelumnya sebesar 3,41 miliar dollar AS.

Namun demikian, jika dilihat secara tahunan nilai surplus neraca dagang RI menyusut. Tercatat nilai surplus neraca dagang nasional turun dari Oktober tahun lalu yang mencapai 5,59 miliar dollar AS.

Baca juga: Ekspor Melemah, Neraca Dagang RI Diprediksi Tetap Surplus

"Neraca perdagangan Indonesia telah mencatat surplus selama 42 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," kata Pudji, dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Surplus terbentuk dari nilai ekspor sebesar 22,15 miliar dollar AS dan nilai impor sebesar 18,67 miliar dollar AS. Keduanya mengalami kenaikan secara bulanan, namun menyusut secara tahunan.

Sementara itu, jika dilihat berdasarkan jenis komoditasnya, surplus neraca dagang RI masih ditopang oleh surplus komoditas non migas. Tercatat komoditas non migas mengalami surplus sebesar 5,31 miliar dollar AS.

Baca juga: Jokowi Groundbreaking Proyek Area Pacuan Kuda di IKN Bulan Depan

"Dengan komoditas penyumbang surplus utama bahan bakar mineral, minyak lemak hewan nabat, dan besi baja," ujar Pudji.

Adapun komoditas migas masih mengalami defisit, yakni sebesar 1,84 miliar dollar AS. Nilai defisit ini sebenarnya lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 1,92 miliar dollar AS dan Oktober tahun lalu sebesar 2,08 miliar dollar AS.

Jika dilihat secara kumulatif atau sejak awal tahun, nilai surplus neraca dagang Indonesia mencapai 31,22 miliar dollar AS. NIlai ini lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 45,44 miliar dollar AS.

"Atau lebih rendah sekitar 14,22 miliar dollar AS dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ucap Pudji.

Baca juga: Kemenhub Kaji Pembangunan Kereta Otonom di IKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com