Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Teranyar, Utang Luar Negeri Indonesia Susut Jadi Rp 6.180 Triliun

Kompas.com - 15/11/2023, 13:31 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai utang luar negeri Indonesia mencapai 393,7 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 6.180,70 triliun (asumsi kurs Rp 15.699 per dollar AS)  pada akhir kuartal III-2023. Nilai tersebut turun dari kuartal sebelumnya sebesar 396,5 miliar dollar AS atau setara Rp 6.224,65 triliun..

"Utang luar negeri Indonesia pada triwulan III 2023 turun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Rabu (15/11/2023).

Dilihat secara tahunan, nilai utang luar negeri nasional juga terkontraksi, yakni sebesar -0,1 persen. Kontraksi ini lebih rendah dari kuartal sebelumnya -1,2 persen secara tahunan.

Penurunan utang luar negeri secara kuartalan utamanya dipicu oleh penurunan utang luar negeri pemerintah. Sementara utang luar negeri swasta tercatat meningkat secara kuartalan.

Baca juga: Turun, Utang Luar Negeri Indonesia Jadi 395,1 Miliar Dollar AS per Agustus 2023

Tercatat utang luar negeri pemerintah sebesar 188,3 miliar dollar AS pada kuartal III-2023. Jumlah itu lebih rendah dari kuartal sebelumnya sebesar 192,5 miliar dollar AS.

"Atau secara tahunan tumbuh sebesar 3,3 persen," kata Erwin.

Penurunan utang luar negeri pemerintah utamanya disebabkan oleh keluarnya investor asing dari pasar surat berharga negara (SBN). Fenomena ini terjadi seiring dengan volatilitas pasar keuangan global yang meningkat.

BI menilai, posisi utang luar negeri pemerintah masih aman. Hal ini terefleksikan dari pangsa utang jangka panjang yang mencapai 99,9 persen dari total utang luar negeri pemerintah.

Baca juga: [POPULER MONEY] Danone Buka Suara Tanggapi Seruan Boikot Aqua | Jokowi Pangkas Penarikan Utang Pemerintah

Sementara itu, posisi utang luar negeri swasta sebesar 196 miliar dollar AS. Nilai ini meningkat dibanding kuartal II-2023 sebesar 194,6 miliar dollar AS.

"Secara tahunan, utang luar negeri swasta kembali mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,8 persen secara tahunan," tutur Erwin.

Penurunan itu utamanya disebabkan oleh kontraksi utang luar negeri yang bersumber dari lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga keuangan yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar -3,5 persen secara tahunan dan -3,9 persen.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Capai 396,4 Miliar Dollar AS, Turun Dibandingkan Tahun Lalu

Posisi utang luar negeri swasta juga dinilai masih terjaga oleh bank sentral. Tercatat utang luar negeri swasta tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,7 persen.

Dengan melihat berbagai perkembangan tersebut, BI menilai, utang luar negeri Indonesia tetap terkendali, tercermin dari rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) yang turun menjadi 28,9 persen dari kuartal sebelumnya 29,3 persen, serta didominasi utang jangka panjang dengan pangsa 87,6 persen.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN," ucap Erwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com