Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Pakai Limbah Uang Kertas Jadi Campuran Batu Bara untuk Hasilkan Listrik

Kompas.com - 16/11/2023, 09:49 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Indonesia Power PLTU Jateng 2 Adipala PGU melakukan pengolahan limbah uang kertas menjadi bahan baku co-firing untuk campuran batu bara guna menghasilkan listrik.

Co-firing merupakan pembakaran dua jenis bahan bakar berbeda secara bersamaan.

Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang biasanya sepenuhnya berbahan bakar batu bara, co-firing dilakukan dengan menambahkan bahan bakar lain, seperti biomassa yang dibuat dari limbah atau sampah.

"Selain terus menggali potensi EBT (energi baru terbarukan) di Indonesia, kami juga jalankan program co-firing yang dijadikan sebagai salah satu green booster dalam program percepatan peningkatan energi terbarukan," ujar Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Penelitian: Co-firing Bukan Solusi Efektif Pangkas Emisi dan Polusi PLTU Batu Bara

PLN menggunakan limbah racik uang kertas (LRUK) sebanyak 100 ton sebagai co-firing subtitusi batu bara untuk bahan bakar PLTU. Co-firing ini telah diuji coba 1 November 2023 pada PLTU Jateng 2 Adipala.

Uji coba penggunan bahan bakar limbah uang kertas yang sangat banyak itu pun membuat PLN mendapatkan Rekor Muri dari Museum Rekor Dunia Indonesia. 

Edwin menjelaskan, 100 ton limbah uang kertas ini didapatkan dari berbagai wilayah cabang Bank Indonesia (BI) yaitu Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, Purwokerto, Tasikmalaya, Cirebon dan Tegal.

Baca juga: PLTU Cirebon-1 Bakal Pensiun Dini Tahun Ini


Limbah uang kertas tersebut dihabiskan/dibakar dalam satu hari sebagai bahan bakar boiler PLTU untuk dimanfaatkan menjadi energi listrik.

PLTU Adipala sendiri sudah melakukan co-firing sejak 2021 dengan pengujian menggunakan wood pellet, lalu di 2022 dengan pengujian menggunakan sekam padi dan selanjutnya secara kontinyu co-firing dengan saw dust.

Edwin menuturkan, dengan semakin naiknya target tonase dan kWh green untuk co-firing hingga 5 persen, maka perlu dilakukan tambahan material bahan bakar dari berbagai jenis biomassa, salah satunya adalah pemanfaatan limbah uang kertas yang bekerja sama dengan BI di 2023.

Menurutnya, berbagai co-firing yang dilakukan tersebut merupakan upaya PLN Indonesia Power mendorong tercapainya target bauran EBT sebesar 23 persen di 2025.

"PLN Indonesia Power terus lakukan manuver untuk mencapai target bauran EBT di tahun 2025," tutup Edwin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com