Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Negara Pengekspor Kopi Ke-5 di Dunia, Sandiaga: Kami Ingin Tingkatkan!

Kompas.com - 18/11/2023, 15:19 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia menjadi penghasil kopi terbanyak nomor 3 di dunia pada 2022/2023 dengan jumlah produksi sebanyak 11,85 juta kantong. Per tahunnya, Indonesia dapat menghasilkan rata-rata 800.000 ton kopi.

Dalam industri kopi, Indonesia menjadi negara pengekspor kopi ke-5 besar di dunia. Nilai ekspor kopi Indonesia ke mancanegara pada 2022 mencapai 1,15 miliar dollar AS.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Indonesia harus meningkatkan kualitas maupun keberlanjutan budidaya kopi dengan target meningkatkan ekspor di atas 27 miliar dollar AS dan menciptakan 4,4 juta lapangan pekerjaan baru di 2024.

Baca juga: Tren Penurunan Berlanjut, Nilai Ekspor RI Sebesar 22,15 Miliar Dollar AS pada Oktober 2023

"Ekspor kuliner Indonesia didominasinya oleh kopi. Saat ini kopi yang masih mendominasi, kami ingin tingkatkan," ujarnya saat acara pembukaan JICC di Sarinah, Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Untuk itu Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta bersinergi dengan Indonesia Gastronomy Network (IGN) menyelenggarakan Jakarta International Coffee Conference (JICC) selama 17-19 November 2023 di Gedung Sarinah, Jakarta.

Acara ini digelar guna memperkuat ekosistem industri kopi Indonesia agar siap berkompetisi dan berkolaborasi di tingkat global dengan seluruh pelaku industri kopi dunia.

"Kemenparekraf ingin ini menjadi event kelas dunia. Jadi JICC ini menjadi suatu event yang must attract dari industri kopi dunia," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Andhika menambahkan, JICC merupakan bentuk sinergi pemerintah terhadap industri kopi tanah air.

"Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia. Hal ini menjadi dorongan bagi pemerintah untuk memberikan dukungan lebih kepada pelaku industri kopi Indonesia supaya tidak hanya berjaya di negeri sendiri tapi juga mampu berkompetisi di kancah dunia," kata Andhika.

Lebih lanjut Founder and Chairman Indonesia Gastronomy Network Vita Datau menjelaskan, JICC memberikan pengetahuan mengenai dampak keberlanjutan industri kopi dalam kesejahteraan petani kopi dan kualitas biji kopi itu sendiri.

Baca juga: Kopi Luwak Liberika Prangat Baru Kaltim, Si Batu Hitam Berharga Selain Batu Bara...

Selain itu, JICC juga dapat menjadi wadah bagi para pelaku usaha dan konsumen untuk menggali wawasan tentang kopi.

"JICC merupakan salah satu cara agar masyarakat Indonesia paham bahwa industri kopi mempunyai peran cukup besar dalam sektor ekonomi negara kita. Salah satunya perihal mensejahterakan petani kopi yang bukan hanya tanggung jawab industri, tetapi juga tanggung jawab masyarakat," ucap Vita.

Maka dari itu, JICC akan menjadi wadah edukasi untuk memahami betapa signifikannya kontribusi industri kopi dalam pembangunan komunitas sekaligus sebagai sarana para stakeholders untuk bekerja sama dalam mengembangkan industri ini lebih lanjut.

Baca juga: Ekspor Indonesia ke Israel Capai Rp 2,21 Triliun, Jauh Lebih Tinggi Dibanding ke Palestina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com