Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah "Food Estate" Gagal, Mentan: Pertanian Enggak Bisa Sekaligus

Kompas.com - 20/11/2023, 14:04 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman membantah program lumbung pangan atau food estate telah gagal. Hal itu merespons kritikan dari berbagai pihak terhadap program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.

Mentan Amran menuturkan, proyek lumbung pangan itu membutuhkan banyak waktu dan proses agar bisa optimal. Dia bilang bisa saja pada proses penanaman pertama hasilnya belum optimal namun seiring berjalannya waktu bisa berhasil.

"Kalau pertanian itu enggak bisa sekaligus, kalau yang tahun pertama biasa produksinya rendah, tahun kedua sedang, tahun ketiga sudah tinggi karena harus ada penyesuaian kondisi di lapangan, kondisi tanah, unsur hara tanah bagaimana, bagaimana ph-nya harus dicek. Apakah butuh dolomit atau sudah tidak butuh lagi, ini harus dicek detail," ujar Mentan Amran kepada media saat ditemui di kantornya, Senin (20/11/2023).

Baca juga: Mentan Amran akan Tanam Cabai di Kawasan Food Estate Humbahas

Dia mengklaim ada banyak program Food Estate yang berhasil di antaranya Food Estate Kalimantan Selatan dan Food Estate di Sumatera Selatan.

Mentan juga meyebut Food Estate Humbahas di Sumatera Utara sudah berhasil dan akan terus dikembangkan lebih luas lagi.

Kementan akan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) untuk memperluas pemanfaatan kawasan itu untuk menanam produk hortikultura.

"Langsung turun besok, tim ini turun besok bersama timnya Menko Marves, turun, kembali hasilnya nanti apa, kemudian kebijakan apa yang harus kita ambil supaya bisa lebih cepat. Harus kita gerak cepat El Nino ini enggak bisa kompromi, El Nino enggak mau menunggu, kekeringan enggak mau menunggu," kata dia.

Baca juga: Kementan Klaim Program Food Estate Berjalan Baik dan Memberi Dampak Positif

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai, proyek Food Estate dari pemerintahan Presiden Joko Widodo gagal.

Pernyataan itu diungkapkan calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan saat ditanya soal usaha pemerintah yang belum maksimal dalam menurunkan harga pangan.

"Food Estate terbukti gagal," kata Muhaimin di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023).

Oleh karena itu pihaknya meminta pemerintah mengevaluasi program tersebut dan membuat program ketahanan pangan baru dengan melibatkan masyarakat.

Baca juga: Ini Saran Bapanas untuk Program Food Estate agar Lebih Efektif

Sementara Anggota Komisi IV DPR RI Djarot Saiful Hidayat menilai pengembangan kawasan food estate hortikultura berbasis korporasi di kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara (Sumut) belum berjalan optimal.

"Kita tahu bahwa tahun 2020 dicanangkan food estate salah satunya di Humbahas ini merupakan salah satu program strategis nasional," ujar Djarot Saiful Hidayat usai memimpin Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspik) Komisi IV DPR RI ke lokasi pengembangan kawasan FE di Desa Ria Ria, kecamatan Pollung, kabupaten Humbahas, Kamis (26/1/2023).

"Setelah berjalan tiga tahun, kita evaluasi ternyata hasilnya belum optimal tidak seperti yang kita harapkan. Baru terealisasi sekitar 164 hektar dari 215 hektar luas area yang telah dikembangkan melalui dukungan APBN Ditjen Hortikultura. Tindak lanjut untuk bisa mengembangkan sampai dengan 215 hektar itu menurut saya berat," sambung dia.

Baca juga: Beri Contoh Demplot di Sumut, Jubir Luhut Jelaskan Perkembangan Proyek Food Estate

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com