Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Food Estate, Babat Hutan Kalimantan Demi Kebun Singkong

Kompas.com - 16/08/2023, 16:40 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Mega proyek food estate jadi sorotan publik beberapa hari terakhir. PDI Perjuangan (PDIP) menyebut program food estate Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal, bahkan menjadi kejahatan lingkungan.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan proyek lumbung pangan tersebut mangkrak dan diduga disalahgunakan. Menurutnya, proyek-proyek itu kini hanya berimbas pada penebangan hutan yang tak menghasilkan apapun.

Apabila mengacu Perpres Nomor 108 Tahun 2022, food estate masuk proyek prioritas strategis. Bahkan, food estate masuk dalam golongan proyek strategis nasional (PSN) dalam Permenko Perekonomian Nomor 21 Tahun 2022.

Secara harfiah, apabila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, food estate berarti lumbung pangan. Presiden Jokowi sendiri menggagas proyek food estate di awal periode keduanya.

Baca juga: Jokowi Resmi Naikkan Gaji PNS 8 Persen, Berlaku pada 2024

Meski sejatinya merupakan proyek Kementerian Pertanian, namun praktik di lapangan, Kementerian Pertahanan di bawah Prabowo Subianto banyak sekali terlibat di dalamnya.

Babat hutan demi kebun singkong

Di proyek food estate, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bahkan mengerahkan para prajurit TNI untuk melakukan penanaman singkong secara besar-besaran di sejumlah provinsi di Indonesia.

Dilansir dari Antara, Prabowo Subianto menargetkan kapasitas lahan singkong sebanyak 1,4 juta hektare di Indonesia hingga akhir 2025. Meskipun sejatinya, ketahanan pangan merupakan tanggung jawab Menteri Pertanian.

"Saya hanya menjelaskan rencana ke depan singkong dan di Kalimantan Tengah kita akan mulai 2021, 30.000 hektare. Selanjutnya sampai akhir 2025 meningkat terus sasaran kita, hingga akhir 2025 sebanyak 1,4 juta hektare. Garis besar itu," ujar Prabowo pada September 2020.

Baca juga: Mengapa Menhan Prabowo Subianto Kini Sibuk Tanam Singkong?

Prabowo mengatakan dirinya mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk memberikan dukungan bagi pelaksanaan food estate. Dalam hal ini sudah ada pembagian tugas bahwa Menhan akan menangani pembangunan cadangan pangan singkong.

"Tadi sudah dijelaskan rencana roadmap di Kalimantan Tengah dan Gubernur Kalimantan Tengah sudah mendukung lahan dan mem-backup di lapangan, sehingga kita siap mulai," jelas dia.

Dia mengatakan dengan singkong Indonesia dapat menghasilkan tepung tapioka yang bisa menjadi bahan utama kebutuhan pangan.

"Singkong bisa menjadi bahan pangan roti, nasi dari singkong kemudian juga mie. Indonesia konsumen mie terbesar kedua di dunia dan kita ingin menjamin kita tidak tergantung dari persediaan dari luar negeri. Kita optimistis akan bekerja dengan baik," jelas dia.

Bukan tugas Kementan

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo atau SYL, menegaskan program penanaman singkong oleh Kementerian Pertahanan tidak termasuk yang akan digarap oleh Kementerian Pertanian.

Baca juga: Mengenal Tanaman Sorgum, Pengganti Gandum asal Afrika Idaman Jokowi

Dalam program lumbung pangan di Kalimantan Tengah (Kalteng), telah disiapkan lahan seluas 30.000 hektare yang dibagi untuk Kementan dan Kemenhan.

SYL menjelaskan penanaman singkong oleh Kemenhan sebagai cadangan pangan strategis tidak termasuk tugas, pokok, dan fungsi yang dikerjakan oleh Kementan dalam proyek food estate.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com