Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Pembayaran RI Masih Defisit, tapi Mulai Membaik

Kompas.com - 21/11/2023, 12:16 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan neraca pembayaran Indonesia (NPI) masih mencatatkan defisit pada kuartal III-2023. Namun demikian, posisi defisit pada periode Juli-September 2023 lebih baik dari kuartal sebelumnya.

Sebagai informasi, neraca pembayaran merupakan catatan atas seluruh transaksi ekonomi suatu negara dengan negara lainnya. Komponen neraca pembayaran dibagi menjadi dua, yakni transaksi berjalan serta transaksi finansial dan modal.

BI mencatat NPI defisit 1,5 miliar dollar AS pada kuartal III-2023. Nilai defisit itu lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar 7,4 miliar dollar AS.

Baca juga: Neraca Perdagangan RI Catat Surplus 42 Bulan Berturut-turut

"Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Bank sentral mencatat, nilai defisit transaki berjalan menyusut, seiring dengan perbaikan kinerja neraca perdagangan barang dan jasa. Erwin mengatakan defisit transaksi berjalan sebesar 900 juta dollar AS, lebih rendah dari kuartal II-2023 sebesar 2,2 miliar dollar AS.

Perbaikan itu ditopang surplus neraca perdagangan nonmigas meningkat didukung oleh perbaikan permintaan beberapa komoditas ekspor, terutama besi dan baja, di tengah tren harga komoditas yang masih turun. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas meningkat sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia.

Baca juga: Survei BI: Harga Rumah Merangkak Naik, Penjualan Turun

"Perbaikan neraca transaksi berjalan turut ditopang oleh penurunan defisit jasa, yang didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara seiring dengan pemulihan sektor pariwisata yang terus berlangsung," tutur Erwin.

Di sisi lain, defisit transaksi modal dan finansial juga menyusut. Tercatat defisit transaksi modal dan finansial turun signifikan dari 4,8 miliar dollar AS pada kuartal II-2023 menjadi 300 juta dollar AS.

Dengan perkembangan tersebut, BI menilai kinerja NPI mampu menopang ketahanan eksternal Indonesia. Erwin bilang, BI akan terus mencermati perkembangan dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI.

"Dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," ucapnya.

Baca juga: Amunisi Baru BI Bantu Stabilkan Rupiah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com