JAKARTA, KOMPAS.com - PT Petrokimia Gresik menyatakan telah menerapkan kerangka Baldrige Excellence Framework (BEF) guna memajukan pertanian Indonesia.
Kerangka BEF adalah alat ukur kinerja yang bersifat menyeluruh dengan standar internasional dan implementasinya berdampak pada peningkatan kinerja serta daya saing global.
Menurut Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik Robby Setiabudi Madjid, implementasi kerangka BEF merupakan instrumen penting bagi perusahaan untuk memajukan pertanian Indonesia, menjaga ketahanan pangan nasional, serta mendukung Pupuk Indonesia menjadi perusahaan global.
Baca juga: Petrokimia Gresik Hadirkan Program Tingkatkan Kesehatan Masyarakat Sekitar Perusahaan
"Penerapan BEF ini memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan yang meningkat setiap tahunnya, mulai dari capaian laba terbaik sepanjang sejarah hingga peningkatan jumlah inovasi," kata Robby dalam keterangan tertulis, Senin (27/11/2023).
Robby mengatakan, kinerja unggul merupakan kebutuhan dasar bagi perusahaan untuk dapat bertahan di tengah berbagai perubahan. Salah satu upaya perseroan menghadirkan kinerja unggul di perusahaan adalah melalui inovasi.
"Salah satu contohnya adalah Smart Precision Farming yang dihadirkan Petrokimia Gresik untuk masa depan pertanian Indonesia yang lebih modern," sebut Robby.
Atas upaya tersebut, Petrokimia Gresik menerima Platinum Award dan mempertahankan predikat "Industry Leader" dalam ajang Indonesia Quality Award (IQA) 2023.
Baca juga: Petrokimia Gresik Suplai 36.000 Liter Green Surfactant ke Lapangan Walio Papua Barat
"Petrokimia Gresik dalam asesmen kerangka BEF tahun 2023 ini mendapatkan skor 706. Angka ini tertinggi di antara Pupuk Indonesia Grup, atau sembilan perusahaan aplikan," papar Robby.
Ia juga menambahkan untuk kategori Band of Excellence Achievement, Petrokimia Gresik mempertahankan predikat "Industry Leader" yang telah dicapai sejak tahun 2022 lalu.