Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Hari Ini "Hijau" di Awal Perdagangan, Rupiah Ikut Menguat

Kompas.com - 29/11/2023, 09:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (29/11/2023). Demikian juga dengan rupiah yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.01 WIB, IHSG berada pada level 7.055,21 atau menguat 0,2 persen (14,14 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.014,07.

Sebanyak 201 saham melaju di zona hijau dan 102 saham di zona merah. Sedangkan 222 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 357,3 miliar dengan volume 564,1 miliar saham.

Baca juga: Proyeksi IHSG Hari Ini 29 November 2023 dan Rekomendasi Sahamnya

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, penguatan IHSG hari ini didorong oleh optimisme kenaikkan tingkat suku bunga pada Desember 2023 yang tidak akan terjadi. Di sisi lain, imbal hasil Treasury AS untuk tenor 10 tahun mengalami penurunan menjadi 4.33 persen.

“Apabila tingkat suku bunga di tahan pada pertemuan bulan Desember, maka kami yakin bahwa potensi kenaikkan pasar saham dan obligasi semakin terlihat pada penghujung tahun 2023. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.000 – 7.070,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia pada awal perdagangan bergerak mixed. Nikkei menguat 0,02 persen (6 persen) pada level 33.414,39, dan Strait Times bertambah 0,49 persen (15,17 poin) pada posisi 3.081,11. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong turun 0,8 persen (142,21 poin) ke posisi 17.211,93, danShanghai Komposit di level 3.033,68 atau turun 0,16 persen (4,8 poin).

Baca juga: Divestasi Saham Vale Kemahalan, Stafsus Erick: Harusnya Lebih Murah

Kurs rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.03 WIB rupiah berada pada level Rp 15.360 per dollar AS, atau naik 75,5 poin (0,49 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.436 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terjadi peluang pemangkasan suku bunga acuan AS. Semalam petinggi The Fed, Christopher Waller mengeluarkan pernyataan yang memberikan indikasi ke pasar mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan AS untuk beberapa bulan ke depan bila inflasi AS lanjut turun.

“Rupiah berpotensi menguat lagi terhadap dollar AS pagi ini. Indeks dollar AS pagi ini bergerak di kisaran 102.50, sementara kemarin pagi di kisaran 103.40. Potensi penguatan rupiah hari ini ke kisaran Rp 15.350 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.480 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Saham Perbankan Digital Menguat, Ini Rekomendasinya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com