Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Solar Subsidi Diprediksi "Jebol", Pemerintah Diminta Bijak Lakukan Penambahan

Kompas.com - 04/12/2023, 19:34 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuota solar subsidi tahun ini sebanyak 16 juta kiloliter (KL) diprediksi bakal "jebol" lantaran perkiraan penyalurannya mencapai 18 juta KL, berdasarkan perkiraan PT Pertamina. Hal itu, membuat adanya permintaan penambahan kuota solar subsidi ke pemerintah.

Direktur Pertamina Nicke Widyawati sebelumnya pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang disiarkan di Youtube Kemendagri, Senin (4/9/2023) mengatakan, proyeksi kelebihan kuota itu didorong tren permintaan yang tinggi, seiring dengan pemulihan perekonomian nasional.

Menanggapi hal itu, Pengamat Kebijakan Energi/Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria mengatakan, pemerintah harus bijak menanggapi permintaan naiknya kuota BBM subsidi terutama solar subsidi.

Baca juga: Bos Pertamina Sebut Kuota Elpiji 3 Kg dan Solar Subsidi Tahun Ini Bakal Jebol

Menurut dia, ada beberapa alasan untuk itu. Pertama, bahwa pemenuhan kebutuhan BBM untuk masyarakat harus jadi prioritas utama dan bentuk tanggungjawab pemerintah.

Kedua, pastinya sudah ada perhitungan matang yang dibahas oleh lembaga terkait seperti BPH Migas, Kementerian ESDM dan Pertamina, untuk menambah kuota solar subsidi sebesar 1,3 juta liter.

"Permintaan pemanmabah kuota solar subsidi tersebut bisa dipertaggungjawabkan oleh Pertamina Patra Niaga sebagai pihak yang ditunjuk salurkan PSO BB solar," kata Sofyano melalui keterangannya, Senin (4/12/2023).

Ketiga, sepanjang penambahan kuota tak bebani APBN, maka penambahan kuota ini seharusnya tidak menjadi masalah. Sebab penambahan ini penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Desember 2023.

Baca juga: Ini 13 Wilayah Uji Coba Pembatasan Pembelian Solar Subsidi

Selain itu, ada hajatan besar Pemilu dan Pilpres 2024 yang kampanyenya sudah dimulai pada Desember 2024. Sehingga jika terjadi kekosongan BBM solar subsidi tentu saja bisa jadi isu besar yang tidak menguntungkan bagi pemerintah.

"Presiden juga perlu mendapatkan laporan dan masukan yang akurat terkait menipisnya kuota solar subsidi akhir tahun 2023," lanjutnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif meminta Pertaina memastikan tak ada kekurangan solar di lapangan.

Sebab, pada akhir tahun biasanya ada ombak tinggi dan cuaca tak bersahabat yang berpotensi mengganggu distribusi solar. Ia juga meminta Pertamina terus awasi distribusii solar subsidi agar tepat sasaran.

Baca juga: Susahnya Mendapat Solar di Jambi, Antrean Mengular, Tidur di SPBU, dan Perkelahian Antar-Sopir

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com